Pages

Kamis, 06 November 2014

Kuserahkan Keperawananku


 Namaku Neny .................aku punya kawan yang bernama Windy, kami bersahabat sangat akrab.........boleh dikatakan aku sahabat karibnya baik duka maupun senang kami selalu bersama-sama. Setelah pulang dari berlibur ke rumah tanteku di Bogor yang mana Windy pergi dengan kekasihnya yang sedikit agak berumur .....kalau tidak salah tafsir mungkin usianya sekitar 39 tahun............, kami mulai masuk sekolah dan sudah 2 minggu peristiwa itu berlalu. Pada suatu saat sewaktu istirahat saya berdua Windy makan bakso, setelah selesai kami ber bincang-bincang, Windy menceritakan sewaktu pergi ke Bandung bersama kekasihnya yang om- om itu.......... Semua diceritakan kepadaku, baru sekali itulah katanya Windy merasakan kenikmatan yang seakan-akan Windy pergi ke surga, berapa kali windy melakukan dengan kekasihnya diceritakan semuanya kepadaku. Mendengar cerita Windy aku betul2 tertarik bahkan terangsang akan pengalaman pertama Windy, yang katanya terasa sampai ke ubun2, aku diam2 punya rasa keinginan untuk kenal lebih dekat dengan yang dimaksud kekasih Windy itu.......saya betul betul terpengaruh oleh cerita Windy .....apakah betul sampai keubun ubun nikmatnya????????.............. Walau umurku baru 15 tahun sama dengan umur Windy dan badanku yang mungil dibalut dengan kulit putih seperti Windy dan tetekku yang baru nyembul tumbuh, aku sudah sangat ingin mencoba seperti apa yang pernah dialami Windy ..... hingga....Pada suatu saat hari sabtu sore aku pergi ke Mall disuruh ibuku beli minyak goreng dan mie....., kebetulan aku ketemu dengan kekasih Windy yang sedang belanja juga, aku masih ingat betul walau kami baru ketemu sepintas. Aku menyapa dengan sopan, "Sore Oom, belanja Oom" sapaku sopan, dijawab dengan lembut" iya, siapa ya?" jawabnya, "saya temen Windy Oom, lupa ya, yang diantar ke Bogor, kerumah tante" jawabku, "Ooh, ya Oom ingat sekarang, sedang belanja juga?" "ya, Oom, disuruh ibu" jawabku, dan kami sambil jalan ngobrol biasa-biasa saja, aku pikir bagaimana caranya agar aku bisa sama2 bapak ini, lalu aku bilang "Oom, tinggal dimana?" lalu dijawabnya disuatu komplek didaerahku. Lalu aku pancing " Boleh Oom, Neny main kerumah Oom " tanyaku, " Boleh2, kapan mau kerumah Oom, silakan" jawabnya, perasaanku betul2 gembira nah, berhasil aku mendekatinya, lalu aku bilang " Besok boleh Oom ???" " Boleh, jam berapa, dirumah Oom sepi lho, tante sedang ke Bandung, jadi Oom tidak ada apa2, tapi nanti Oom beli kue saja buat besok", dan kamipun berpisah sebab aku keburu-buru ditunggu ibuku.

Besoknya hari Minggu pagi2 kira2 jam 09.00 aku berangkat kerumah kekasih Windy, tak berapa lama akupun sampai dikomplek yang disebutkan, lalu aku tanya satpam komplex dimana alamat yang dimaksud.........ahirnya ketemu juga.... Akupun masuk kehalaman rumahnya dan aku pencet bell, tidak lama keluar kekasih windy.... dan dengan sapa yang halus menyapaku " selamat pagi, Neny, sendirian ya " sapanya, " ya oom ", lalu aku dipersilahkan duduk dan Bapak pergi ke belakang. Tak berapa lama om Idola keluar membawa minuman hangat dan kue yang kemarin dibelinya di Mall, " silahkan diminum dan dicicip kuenya " aku menganggukkan kepala saja sebab perasaanku sudah betul2 ngebet ingin merasakan apa yang diceritakan Windy. Kami duduk bincang2 layaknya bapak dengan anak, lalu aku geser dudukku, " Boleh Neny duduk dekat Oom " pintaku, " Boleh silahkan ", waduh sseerrr rasanya, aku duduk disebelah kirinya dan aku baca majalah Tempo yang ada dimeja. tapi kemudian tidak lama kemudian aku ditawarin majalah yang ....yaaa...ampun gambarnya berisikan gambar yang menampilkan hubungan suami...isteri......sekilas kulihat nama majalah itu tertulis didepannya playboy.....,aku benar benar terangsang.............badanku gemetar....menahan perasaaan yang baru kali ini aku rasakan..........rupanya OM agus begitu namanya kuketahui setelah kutanyakan pada beliau.....telah mengetahui keadaanku.......ia merapatkan tubuhnya kesampingku sambil melingkarkan tangannya kepundakku.......tak lama kemudian jaritangannya merabah kupingku......aku kian bergetar.............om Agus kian menggeserkan duduknya, lantas ia merebahkan kepalaku dipangkuannya........... Sambil tiduran aku tetap membolak balik majalah playboy itu.......mataku telah nanar dikuasai birahi remajaku........aku menggeserkan kepalaku dipangkuandipangkuannya karena terasa ada benda keras yang mengganjal belakang leherku....., kalau aku miringkan persis hidungku kena selangkangannya yang menonjol itu........om Agus diam sambil baca koran. Lama2 aku beranikan diriku, pura2 aku tertidur lalu kumiringkan badanku tepat aku menindih......tonjolan itu.........dan dengan menggeser kepalaku sedikit kebelakang maka nampakklah benda ...yang menonjol dibalik celana pendek om agus....

page 2
Tanganku kuletakkan diatas tonjolan itu dan kudengar om Agus menhela nafas panjang.....ia tergelinjang .....ketika tonjolan itu ku gesek gesek dengan lenganku...gilakah aku ????pikirku.. lalu..... dengan tenang dielusnya tanganku dan makin dibimbingnya menuju tonjolan tadi seakan menyuruhku untuk meremasnya.... rupanya tonjolan tadi namanya adalah Kontol...Tangan Oom menggosok-gosok lengan atasku aku sudah betul2 napsu, aku makin kuat pegang kontol Oom, tiba2 aku diangkat dipopongnya dibawa masuk ke kamarnya, sampai dikamar dibukanya bajuku dan minisetku, lalu rokku dilepasnya tinggal CD saja. Aku ditidurkan ditempat tidur yang empuk, kemudian aku diciuminya dengan lembut, aduuhh maakk aku semakin terangsang, digosoknya toketku dengan tangannya yang besar dan pentilku yang baru segede kedele diisapnya, adduuuhhhhkk bener kata Windy enaknya. Pelan2 ditariknya CD ku lalu digosoknya memekku dengan jarinya pas kena itilku yang baru sebesar biji kedele, terasa basah memekku keluar cairan, aku meraba mencari kontol Oom, yang masih pakai celana pendek, wwuuuuiii besarnya bukan main. Aku berpikir apa bisa masuk ke memekku kontol sebesar itu, ada rasa ngeri juga tapi aku abaikan aku sudah betul2 ngebet, eeehhhh diisapnya memekku dan dijilatinya, aduhhhh ennnuuuaaaakkkkk Ooooommmmm, terussssss pintaku, sambil dijilati memekku tangan Oom pegang toketku. Aku sampai menggelinjang pantatku terangkat saking enaknya, Oooommmmm teeeerrruuuussss Oooooommmm, kembali aku diciuminya leherku toketku dicium, lalu diisapnya, ketekku dicium pangkal toketku dicium lalu diisapnya, kembali pentilku diisapnya adduuuhhh rasanya sampai ke ubun-ubun. Aku diangkat lagi lalu dipangkunya sambil diisap toketku aduh aku betul2 ke surga Windy betul katamu, aku merasakan sekarang, eeehhhh kontolnya di gosok2kan dimemekku aduuhh mmaaakkk, eeeuuunnaaakk Oommmmm rintihku, ujung jarinya dimasukkan ke lubang memekku aduh sakit Oomm, aku dicium lagi. "Neny engkau pingin merasakan lebih enak, ya" tanyanya " Iiiyyyaaaa OOoooommmm " jawabku, " Neny sedikit sakit ya nanti lama-lama hilang sakitnya " kata Oom " terserah Oom , neny ingin merasakan kenikmatan Oom " kataku, pelan2 dimasukkan ujung kontolnya, aku merintih kesakitan. " Pelan Oom, sakiitt " rintihku, digosoknya lagi dan didorongnya lagi, hal itu dilakukan berkali-kali dan sakitnya waktu kontolnya didorong, tapi hilang rasa sakitnya kalau kontol Oom di gosok2kan di bibir memekku yang tipis dan tahu2 ssrrreeetttt, szssrreeeettt, "sakit Oom ' teriakku, masuklah kontolnya ke memekku walau hanya sedikit.

Aku diciumnya lagi digigitnya toketku, diisapnya pentilku, sambil badanku digosok-gosok paka tangannya, aduuuhhhh Oom saaakkiiittt rintihku, lalu diciumnya lagi, eh lama2 hilang rasa sakitnya, aku mulai sedikit merasakan enaknya, diangkatnya badanku lalu diturunkannya lagi, sampai berkali-kali. Aduh rasanya semakin enak, tahu2 aku merasakan nikmat yang belum pernah aku rasakan, sampai aku gigit dada Oom, aaaddduuuuuhhhh, aaaaauuuuggghhhhh oooooommmm, aaaauuuggghhhh, oooommmmm, lalu aku lemas tapi masi dipangkuannya dan kontol Oom masih didalam memekku, aku menyaksikan percikan darah perawan ku membasahi kain sprei tempat tidur om agus.....dan sebagian belepotan dipangkal kontol om dan juga ada nempel di pahanya............ohhhh aku gak perawan lagi.........tapi peduli amat.......nikmatnya mengalahkan semua pikiranku tentang arti sebuah keperawanan.......... Mulai lagi pentilku diisapnya dan diciumminya lagi, mulai aku terangsang lagi, aku coba menggeser dudukku dipangkuan oom tapi kontol Oom seakan-akan lengket dengan memekku, lalu aku digendongnya masih dalam posisi kontol dimemekku dan aku ditidurkan ditempat tidur Oom, aduhh Oommm teeerrrruuusssss Ooommm. Pantat Oom dinaik turunkan aku menggelinjang, kepalaku goyang kiri goyang kanan saking enaknya dan Aaaauuuuuggghhhh aaaaacccchhhh uuuuugggghhh Oooooommmm eeennnaaaakkk pekikku, gila betul2 enak rasanya aku sudah entah berapa kali orgasme alias keluar, lalu pelan2 oom naikturunkan pantatnya. Eeehh tahu2 Oom menggerakkan lagi pantatnya dan aaaadduuuhhh Ooooooommmmmm pekikku Neny kepengen pipisssss ommmmm......pipis aja kata om Agus.. Ooooooommmmm dan cccrreetttt, creeeettttt terasa panas ......ada yang mengalir dari dalam.....tapi bukan pipisss....badanku bergetar.....kuat sekali ....tanganku mencengkram bahu om agusss...ahhhhh..dunia ini putih semua...enak yang tak dapat lagi diucapkan dengan katakata rupanya Oom juga pipisss dan disemprotkan didalam memekku , aduh enaknya sampai mataku berat susah dibuka rasanya.

page 3
Aku...terbangun ternyata aku tertidur diatas Oom, dan kontol Oom masih didalam memekku, pentilkuku digigit dan dicium lagi sampai mataku terasa terbalik saking enaknya dan tahu2 sret kontol Oom dicabut dari memekku lalu aku ditelentangkan kakiku dikangkangkan dan aduh rasanya rambutku terasa mau copot memekku dijilati lagi. Lama memekku dijilati dan itilku digigit-gigit aku kali ini betul2 terangsang berat, aku tarik kontol Oom aku bimbing kelubang memekku dan cret, cret oom tekan langsung masuk kontolnya lalu diturun naikkan, aku betul2 me layang2 disurga rasanya dan aku tarik dada oom kugigit aku pipisssss lagi.... oooohhhhh ommmmmmm enakkkkkk ommmmmmmmmm. Oom masih terus memainkan kontolnya yang masuk dimemekku, kali ini aku gantungkan diriku dibadan oom dan ccrreeettt, ccrrreeetttt uuugggghhhh, aaaaccchhhh aaaadddduuuuuhhhhh ooooooommmmmm, didalam memekku terasa hangat lagi kena semprot air pipis putih.....dari oom. Entah sampai jam berapa hari itu, kami sampai lupa makan siang tahu2 sudah jam 17.00 sore, aku tidur didekap Oom, kira2 jam 19.00 aku dibagunkan disuruh mandi lalu makan dan diantarkan pulang, sampai dirumah jam 20.00 aku bilang dari rumah Windy belajar, makasih Oom Nah sekian dulu pengalaman pertamaku dengan om Agus........kekasih sahabatku......

Dulu Meronta, Sekarang Meminta


Aku seorang laki-laki yang sudah beristri dan mempunyai seorang anak yang sudah berumur 7 tahun dan sudah bersekolah di kelas 1 SD. Karena anak kami masih kecil dan jarak antara rumah kami dengan SD tempat anak kami bersekolah cukup jauh maka setiap hari istriku mengantarkan anak kami ke sekolah. Kami mempunyai tetangga, suami istri, yang sudah sangat akrab dengan kami. Istrinya, sebut saja Heni, sangat akrab dengan istriku sehingga hampir setiap hari ia bermain ke rumah kami, dan kalau berkunjung ke rumah kami biasanya ia langsung masuk tanpa mengucapkan salam atau membunyikan bel. Suaminya sendiri bekerja di perusahaan swasta yang seringkali pulang malam dan kebetulan mereka belum dikaruniai anak.

Heni biasa memanggil istriku dengan sebutan Teteh sedangkan kepadaku ia biasa memanggil Mas Ary. Ia adalah seorang wanita yang cantik, kulitnya putih mulus, dan bodinya pun menggiurkan namun sangat bersahaja dan lugu, tidak pernah neko-neko, baik dalam cara berpakaian maupun cara bergaul, pokoknya polos. Kalau berkunjung ke rumah kami biasanya ia hanya memakai daster, atau kadang-kadang memakai kain, namun bagiku hal tersebut menjadikan dia sangat seksi. Aku merasa sangat senang kalau ia berkunjung ke rumah kami dan berlama-lama mengobrol dengan istriku sebab aku bisa berlama-lama pula mengintipnya dari balik gorden kamar memperhatikan tubuhnya yang sintal. Bahkan kalau sudah tidak tahan aku pun melakukan onani sambil mengintipnya dan membayangkan seandainya tubuh Heni itu bugil dan aku menggumulinya. Bahkan tidak jarang ketika aku sedang menyetubuhi istriku pikiranku berfantasi seolah-olah aku sedang menyetubuhi Heni, dan memang dengan berfantasi seperti itu aku merasakan kenikmatan yang lebih dari biasanya. Namun aku sering merasa kesal karena orang yang sering kubayangkan tersebut selalu bersikap acuh terhadap diriku. Aku sering mencoba memancing ke arah pembicaraan yang agak menjurus namun ia tidak pernah menanggapinya, bahkan pura-pura tidak mendengarnya. Sikapnya tersebut membuat diriku semakin merasa penasaran.

Pada suatu hari istriku minta izin kepadaku untuk pergi ke rumah saudaranya yang rumahnya agak jauh, setelah pulang dari sekolah anak kami, dan diperkirakan baru akan pulang ke rumah sore harinya. Aku pun tidak berkeberatan karena aku pun tidak akan pergi ke mana-mana sehingga tidak khawatir dengan keadaan rumah kami. Aku pun bersantai-santai saja di rumah sambil menyetel vcd porno yang tidak berani kusetel bila anak kami sedang berada di rumah. Aku menikmati tontonan yang merangsang tersebut sambil membayangkan bahwa yang bermain di dalam film porno tersebut adalah aku dan Heni. Aku terhanyut dalam bayangan bahwa diriku sedang menggumuli tubuh bugil Heni. Kebetulan sudah seminggu kontolku tidak mendapat jatah karena istriku sedang berhalangan. Kontolku sudah sangat ngaceng.

Sedang asyik-asyiknya aku menonton sambil mempermainkan kontolku tiba-tiba pintu yang lupa aku kunci dibuka orang sehingga kontan kumatikan vcd player yang sedang kusetel. Ternyata yang membuka pintu tersebut adalah Heni yang langsung masuk sambil memanggil-manggil istriku: “Teh ……. Teh ……”. Ia memakai kain dan baju atasannya agak terbuka atasnya, sehingga pangkal buah dadanya yang putih mulus dan montok terlihat sedikit. Kain yang dipakainya agak basah, mungkin ia baru selesai mencuci sehingga pinggulnya tercetak dengan jelas dan aku tidak melihat garis segitiga di balik kain yang dikenakannya itu sehingga aku berkeyakinan bahwa ia tidak memakai celana dalam. Hal itu menyebabkan aku semakin terangsang. “Mas, Tetehnya ke mana?” tanyanya. “Ke rumah saudara, pulangnya nanti sore!” jawabku, “Memangnya mau apa sih Hen?” tanyaku. “Anu Mas, mau pinjam seterikaan, kepunyaan saya rusak”. Datanglah setan membisikkan ke dalam diriku bahwa aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan hal yang selama ini selalu menjadi fantasiku. Aku berkata: “Biasanya sih di kamar tidur, ambil saja sendiri!”, padahal aku tahu bahwa seterikaan tersebut tidak disimpan di kamar tidur. Ketika Heni pergi ke kamar tidur untuk mencari seterikaan aku segera mengunci pintu agar tidak ada orang lain yang mengganggu rencanaku. Kontolku sudah sangat keras karena ingin segera mendapat jatah.

Dari dalam kamar tidur terdengar Heni berkata: “Kok enggak ada Mas, di sebelah mana ya?” Aku pun masuk ke kamar tidur dengan hanya mengenakan sarung tanpa memakai celana dalam supaya rencanaku tidak terhambat dengan cd. Nampaknya Heni tidak menaruh curiga apa-apa. “Mungkin di bawah tempat tidur!” kataku. Kemudian Heni pun melihat ke bawah tempat tidur, tentu saja sambil menungging. Ketika Heni menungging aku melihat sebuah pemandangan yang sangat indah dan sangat menggairahkan. Pantat Heni yang bahenol tercetak ..pada kain yang dikenakannya, dan sekali lagi aku yakin bahwa Heni tidak memakai celana dalam karena aku tidak melihat garis segitiga pada pantatnya yang bahenol itu.

Karena sudah tidak tahan maka aku pun segera memeluk tubuh Heni dari belakang sambil menggesek-gesekkan kontolku pada pantatnya. Ternyata Heni memberikan reaksi yang tidak kuharapkan. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukanku sambil memaki-maki diriku, “Mas apa-apaan sih? Lepaskan diriku, aku tidak mau melakukan ini, kamu bajingan Mas, tidak kusangka!” Melihat reaksinya yang seperti itu pada mulanya aku pun merasa ragu untuk melanjutkan perbuatanku, namun rupanya bisikan setan lebih dahsyat daripada akal sehatku, sehingga walaupun Heni meronta-ronta sambil memaki-maki aku tidak peduli, bahkan aku semakin bernafsu.

“Ampun Mas, lepaskan aku, aku tidak mau melakukan hal yang seperti ini!” Heni berkata sambil menangis dan meronta-ronta. Aku semakin ganas, kuhempaskan tubuh Heni ke atas tempat tidur sambil kutarik kainnya secara paksa sehingga kain tersebut lepas dan terlihatlah kemaluan Heni yang ditumbuhi bulu yang lebat. Aku pun semakin bernafsu, aku berusaha untuk membuka pakaian bagian atasnya, namun aku mendapat kesulitan karena Heni selalu mendekapkan tangannya erat-erat di daarya sambil terus menangis, kakinya pun selalu dirapatkan erat-erat sambil menendang-nendang sehingga aku mendapat kesulitan untuk memasukkan tubuhku di sela-sela pahanya.

Mungkin karena sudah lelah atau karena lengah pada suatu kesempatan aku mendapat kesempatan untuk merenggangkan pahanya dan tubuhku berhasil masuk ke sela-sela pahanya. Dari sana aku berusaha untuk melepaskan pakaian bagian atas Heni dan sekaligus bh-nya yang pertahankan dengan gigih, sambil meronta-ronta, menjerit-jerit, memukul, dan mencakari tubuhku. Akhirnya aku berhasil menyobekkan pakaian bagian atasnya dan melepaskan bh-nya, dan aku pun berhasil mendaratkan bibirku pada susunya yang masih keras, maklum belum dipakai menyusui, kecuali suaminya. Tidak ayal lagi aku pun menciumi susunya dan sesekali mengulum putingnya dan menyedotnya. Diperlakukan demikian Heni mendesah, namun ia masih terus melakukan perlawanan dengan cara meronta-ronta sambil menangis, walaupun rontaannya sudah agak melemah, entah karena kecapekan entah karena mulai terangsang. Sejalan dengan itu pertahanan pahanya pun mengendur sehingga lambat laun kontolku yang sudah super tegang berhasil menyentuh bagian luar memeknya dan kugesek-gesekkan kontolku untuk mencari lubang yang selama ini aku idam-idamkan.

Akhirnya kontolku berhasil menemukan lubang idaman tersebut, dan secara perlahan tapi pasti aku pun memasukkan kontolku ke dalam lubang tersebut. Ketika kontolku berhasil melakukan penetrasi ke dalam lubang memeknya serta merta terdengar mulut Heni mendesah dan merintih, badannya pun menjadi lemas, perlawanannya mengendur, dan ketika penetrasi kontolku kusempurnakan dengan tekanan yang mantap ia pun menjerit tertahan, “Aaaaaaahhhh ……… Maaaassssssss …………..”. Inilah reaksi yang sangat aku harapkan ….. Ketika kontolku aku naikturunkan dengan cepat pantat Heni pun mengimbanginya dengan gerakan sebaliknya. Sekarang bibirku pun dengan leluasa tanpa hambatan bermain di puting susunya, sesekali aku bergerilya di ketiaknya yang ditumbuhi bulu yang lebat, aromanya yang agak bau keringat sangat aku senangi sehingga semakin meningkatkan gairahku. Tangan Heni yang tadinya dipergunakan untuk memukuli dan mencakar tubuhku kini ia pergunakan untuk memeluk dan mengelus-elus punggungku. Tadinya ia menangis dan menjerit-jerit karena menolak kini ia menjerit-jerit dan mendesah serta mengerang karena gairah yang memuncak. “Aaaaaahhhhhh ……..…….. Eeeeeeeemmmmmmhh ……… Aduuuuuuuhhhhhhh ………. Ssssssshhhhhhh ………. Sssssssshhhhh ………… sssssshhhhhhh ………. Hhhhhhhmmmmmmmhhh ………….. Maaaaassssssss ……….. Nikmaaaaaaaaatttttttt”.

Heni meladeni semua permainanku dengan sangat agresif, kami berguling-guling di atas tempat tidur, kadang aku di atas kadang Heni yang di atas. Nampak sekali ia sangat menikmati permainan ini, sama sekali tidak tampak bekas-bekas penolakannya. Ketika aku suruh dia menungging untuk melakukan posisi dog-style ia menolak, “Jangaaaaaan Masssssssss, jangan dari dubuuuuur …… aku tidak suka, jijiiiiiiiiikkkkk” Rupanya ia mengira bahwa aku akan menyodominya karena oleh suaminya ia tidak pernah disetubuhi dari arah belakang. Aku pun memaksanya untuk menungging, posisi yang sangat aku sukai ketika bersetubuh dengan istriku. Dengan terpaksa Heni menuruti keinginanku. Pemandangan yang aku lihat saat Heni menungging semakin meningkatkan birahiku, pantatnya yang putih dan bulat serta memek berbulu yang terjepit oleh pahanya, aaaahhhh …….. sungguh menggairahkan. Segera aku arahkan kontolku yang masih sangat tegang itu ke arah memeknya yang terjepit oleh paha mulus. Ketika kontolku secara perlahan-lahan masuk ke dalam memeknya, Heni menggelepar-gelepar …..sambil kelojotan merasakan sensasi yang baru ia rasakan setelah beberapa tahun menikah. “Aaaaaaaaawwwwww ………….. Maaaassssssss ……….. Enak sekaliiiiiiiiiiiiii ……….. Terus Maaassssss jangan lepaskan kontolmuuuuuuuuuu ………. Adduuuuuuuuhhhhhhh ……….. teruuuuuus tekaaaannnnnnnnn yang keraaaaaaaaassss …….. kalau bisa dengan kanjutnyaaaaaaaa ……….! Tangannya menggapai-gapai ke belakang ingin menarik pantatku agar kontolku masuk lebih dalam lagi. Dengan leluasa pula kedua tanganku mempermainkan susunya yang menggelantung dengan indah. Maka erangan Heni pun semakin menjadi-jadi karena ia mendapat kenikmatan dari dua arah. Memeknya yang aku kocok terus dengan kontolku dan susunya yang terus aku permainkan dengan tanganku. Heni pun menjerit dan mengerang dengan histeris, mulutnya meracau mengeluarkan kata-kata jorok yang semakin merangsang diriku. “Maaaaaasssss ……….. jangan lepaskan kontolmu dari memekku, puaskanlah memekku dengan kontolmuuuuuuuu ……….. aku baru merasakan kenikmatan yang seperti ini, kontoooooolllllllll …………. Aaaaawwwww ………. Maaassssss, aku ingin agar kontolmu terus berada di dalam memekku ……. Aaaaaaaahhhhhhhhh ……….. sssssshhhhhhhhhhhhhh ………… sssssshhhhhhhhhh …………..

Kucabut kontolku dari memek Heni karena aku sudah merasa agak lelah dengan posisi tersebut. Heni menyangka bahwa aku akan menyelesaikan eweanku terhadap dirinya, ia marah-marah dan meminta agar aku segera memasukkan lagi kontolku ke dalam memeknya, “Mas jangan dicabut dong kontolnya, Aku belum orgasme nih! Ayo masukkan lagi! Aaaaahhhhh ……….. Kontolmu Maaaaasssss ………”. Namun aku mempunyai rencana lain. Aku minta agar Heni berbaring telentang dengan kaki menekuk. Aku segera mengarahkan mukaku ke memeknya, mula-mula aku jilati bagian dalam pahanya, kemudian aku jilati memeknya dan aku hisap itilnya. Diperlakukan demikian kontan Heni menjerit karena ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu, dan memang ia tidak pernah diperlakukan demikian oleh suaminya. Suaminya sangat konvensional. “Aaaaaawwwwww ……………… Maaaaaassssss ………. Geliiiiiiiiiiii …….. tapi nikmaaaaaaatt ………. Terus Mas hisap itilkuuuuuuuu ………, jilat memekkkuuuu ……… agak ke bawah Masss, ya …….. ya …….. benar disitu Maaaaasssss, ………. Aaaaaaaawwwwwww ………. Maaaasssssss …….. mana kontolmu …. Kesinikan …….. aku ingin mengulumnya ……..” Maka aku pun berputar untuk menyodorkan kontolku ke melut Heni, dan kami pun mempraktekkan posisi 69. Kontolku dijilati oleh Heni, kadang-kadang dikenyotnya dalam-dalam. Aku pun mengerang sambil terus menghisap memek Heni yang sudah dipenuhi oleh lendir.

Ketika aku merasa bahwa aku akan mencapai orgasme aku pun mencabut kontolku dari mulut Heni dan segera memasukkannya ke dalam memeknya sambil terus digenjot. Nampaknya Heni pun sama akan mencapai orgasme, gerakan pantatnya semakin liar, desahannya semakin kerap. Dan ketika aku merasa ada yang mendesak di dalam kontolku aku pun menekankannya keras-keras ke dalam memek Heni sambil memeluk tubuhnya erat-erat, Heni pun demikian pula, ia memeluk tubuhku erat-erat sambil menahan tekanan kontolku. Maka kami pun mengalami orgasme secara bersamaan dan kami pun sama-sama mengeluarkan suara erangan yang panjang sebagai tanda bahwa kami berada pada puncak kepuasan. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh …………. Ssssssshhhhhhhhhhhh …………….. Maaaaaaaaaaasssssss ………….., Heeeeeeeeeennnnnnnn. Tubuh kami pun terkulai bermandikan keringat, Heni memeluk erat-erat tubuhku seolah-olah tidak mau lepas selamanya. Ia berbisik dengan manja sambil nafasnya terengah-engah, “Mas maaf yah atas kelakuanku terhadap Mas Ary tadi! Tadinya Heni kira ngewe itu dengan siapa pun rasanya sama saja, ternyata ngewe dengan Mas Ary itu beribu-ribu kali lebih nikmat dibandingkan dengan ngewe bersama suami Heni. Terus terang saja kadang-kadang Heni merasa bosan ngewe dengan suami Heni karena ia hanya mementingkan diri sendiri. Baru kali ini Heni mengalami yang namanya orgasme. Ah kontol Mas Ary sangat perkasa, aaaahhhhh ………. Kontooooooool……. Kamu ini kok nikmat sekali!”. Sambil berkata demikian ia mempermainkan kontolku sehingga kontolku tegang kembali.

Melihat kontolku sudah ngaceng kembali Heni merengek meminta ngewe kembali. “Mas, ngewe kembali yu? Tuh kan kontolnya sudah tegang kembali, Heni akan meladeni Mas Ary sampai kapan pun kontol Mas Ary sanggup menancap di dalam memek Heni! Ayo dong Mas!” Aku pura-pura tidak mau (padahal nafsu sih sudah sampai ke puncak ubun-ubun) “Enggak mau ah nanti suamimu keburu pulang, lagi pula Heni kan mau menyeterika, kita cari saja seterikaan itu”. “Enggak Mas, suamiku sedang pergi ke luar kota, baru besok ia pulang. Soal seterikaan sekarang sudah menjadi …
…nomor ke berapa, jauh lebih penting kontolmu Mas dibanding dengan seterikaan. Menyeterika itu seringkali terasa membosankan tetapi ngewe denganmu rasanya aku tidak akan pernah bosan maaaaaasss ……. Cepet doooongngng ……… coba raba memekku Mas, sudah sangat basaaahhhh masssss, ayo doooooong ……., kontoooooollllll …….”, Heni menjawab, ia tetap merengek meminta agar aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya, namun aku diam saja seperti tidak mau. Karena aku tidak bereaksi maka Heni pun mengambil inisiatif, ia segera naik ke atas tubuhku, menciumi dadaku, menyodorkan susunya ke mulutku agar kuhisap, menyodorkan ketiaknya agar aku menjilatnya, dan menyodorkan memeknya ke mukaku, “Mas, jilat dong memekku, hisap itilnya sesukamu, aku inghin mendapat kenikmatan lagi, silahkan dong Maaasssss …..!”. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang menggairahkan ini, segera aku menjilati memeknya dan menghisap itilnya, kadang-kadang menggigitnya. Diperlakukan demikian Heni mendesah dan mengerang sambil pinggulnya tidak henti-hentinya menggelinjang, “Aaaahhhhh ……… Maaasssss ……… terus beri aku kenikmataaaaaan, aaaawwwww …….. jangan terlalu keras menggigitnya dooooong Mas, aaahhhhhhhh ………. Ssssshhhhhhh ……… ssssssshhhhhhh ……….. nikmaaaaaaat ……….”.

Tidak lama kemudian ia mengarahkan lubang memeknya ke arah kontolku yang memang sudah ngaceng dari tadi dan kontolku pun menyambutnya dan terus melakukan penetrasi sambil terus kunaikturunkan pantatku untuk mengimbangi goyangan pantat Heni. “Aaaaaaaaaaaahhhhhhhh ……….. ssssshhhhhhh ……..”, Heni pun menjerit karena merasa senang diperlakukan demikian, “aaaaaahhhhh …….. hmmmmmhhhhhh ………. Massssssss …….. terus tancapkan kontolmu ke dalam memekku ……… ssssshhhhhhhh ……. aku rela maaaasssss …….. Maaassss bulu kanjutmu menambah kenikmatan memekku maaaaasssss …….. aaaahhhhhhh ……. Kontoooollllll …….. Setelah berlangsung agak lama Heni meminta aku mencabut kontolku dan menusuknya dari belakang, “Maaaaasssss …….. cabut dulu kontolmuuuuuuuu …….. aku ingin ditusuk dari belakang aaaaahhhhhhhh ……… cepet maaasssss tusuk memekku dari belakaaaaaaang ……… Maaaaassssss …….. aaaaaaaahhhhh …….. sssshhhhhhhh …….. Maaassssss …….. Heni memang hebat, kini ia sangat agresif dan pandai merangsang serta memuaskan lawan mainnya. Ia langsung bisa mengimbangi permainanku dalam bersetubuh. Kami pun melakukan berbagai variasi dan posisi dalam bersetubuh, dan kami selalu mengalami orgasme secara bersamaan.

Sejak saat itu aku dan Heni sering melakukan persetubuhan, tergantung siapa yang lebih dulu menginginkan maka dialah yang menghampiri lebih dulu. Kadang-kadang Heni datang ke rumahku ketika istriku sedang tidak ada di rumah. Kadang-kadang aku yang datang ke rumahnya ketika suaminya sudah pergi. Tidak jarang ketika aku datang ke rumahnya Heni sedang mencuci pakaian di kamar mandi maka kami pun bersetubuh di kamar mandi, kadang-kadang kami bersetubuh di dapur kalau kebetulan ia sedang memasak, kadang-kadang pula kami melakukannya dengan berbasah-basah di lantai bila ia sedang mengepel. Dan setiap variasi persetubuhan yang kami lakukan selalu memberi sensasi baru kepada kami.

Heni semakin sering berkunjung ke rumahku, walaupun sedang ada istriku. Kalau ia berkunjung ke rumahku dan istriku sedang di kamar mandi atau sedang ke warung kami memanfaatkan waktu yang sebentar tersebut dengan seefektif mungkin untuk ngewe atau sekedar saling mempermainkan kemaluan kami masing-masing. Atau kalau kami berpapasan maka tangan Heni tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk menjawil kontolku dan aku pun selalu mencubit memeknya yang memang seolah-olah ia sodorkan untuk kucubit atau kujawil dan kuremas susunya.

Kini, setelah aku mempunyai lubang kenikmatan yang baru, yaitu memek Heni, aku pun tidak terlalu banyak menuntut kepada istriku, demikian juga Heni, ia tidak lagi suka meminta jatah kepada suaminya.

Ngentot Adik Sepupu


gw punya sodara jauh mmmm... bisa dibilang adik sepupu gw namanya NUR< dia ga cantik tp punya wajah yg napsuin kaya bintang" bokep.. rambutnya panjang, kulitnya sawo matang kulit indonesia bgt dan yg paling penting tubuhnya wangi bgt.... gw dah lama bgt kenal dia dari kecil... waktu dia masih sd gw ga ada napsu"nye walaupun dia sering mandi bugil didepan gw.... yahhh namanya juga bocah toketnya jg blom ada, gw biasa aja ngeliatnya... gw emang cukup deket sama dia bahkan dia sering minta diajarin ngerjain PR sama gw klo gw lagi ga ngapa"in... kadang dia cuma pake tanktop n ga pake bh yg klo diliat" pentil toketnya udah numbuh tapi masih kecil bgt dan dia jg pake celana pendek bgt... kadang klo dia lagi duduk bersila, gue bisa ngintip selangkanga nya yg masih belum ada bulu sama sekali... gw jd konak bgt klo dah ngeliat memeknya yg merah.... tp gw ga bisa ngapa"in yaa soalnya dia masih kecl bgt... kasian klo di apa'"in nanti nangis lagi...

waktu terus berlalu sampe akhirnya dia sudah SMP kelas 2... tubuhnya semakin bagus...kulitnya semakin eksotis... yaahh klo di liat" mirip sama ririn dehh artis sinetron yg manis bgt kl dah senyum.... dan dia semakin dekat aja sama gue pastinya... gue ga tau klo dia suka apa ngga sama gue... kadang dia sms gue dengan panggilan sayank... tp gw anggep biasa aje.... gue jd semakin penasaran aja ama si nur sepupu gw yg makin cantik ini... setiap pulang sekolah dia pasti mampir kesini ke rumah gw cuma pengen mampir aja katanya... n mau maen sama ade gw yg masih kecil... dia dateng dengan senyum manisnya sambil manggil gw...
kakakk... lagi ngapain sih dikamar aja emang ga ke kampus kak?
engga nur lagi libur... km udah pulang?
iya kak... ehh kak aq gerah bgt nih... aq minjem kamar kakak donk aku mau mandi trus ganti baju dikamar kakak...
owhh pake aja...
kakak jangan ngintip yahh.. hehee...
halaaahhh lagian kakak udah sering mandiin kamu waktu kamu kecil koq kakak udah tau dalemnya hahaa..
ihhh kakak mahh.. aku kan malu... tapi itukan dulu kak.. klo sekarang mah beda donk...
hehe.. iya beda dehh.. tambah gede...
hahh kak apanya yg gede..???
ngga... (aduuhh keceplosan gue..) ituu... mmmm... badannya tambah gede.. hehee.. dulu kan masih kecil... hehee... fiuuuuhhh....
hahaa.. kakak bisa aja nih... yaudah aku pinjem kamar kakak dulu yahh.....
Ok...

dan dia pun masuk kamar gue,... kebetulan dirumah sepi.. gue jadi sange ga karuan saat dia masuk kamar gue... gilaa kapan lagi ada kesempatan berdua kayak gini.... akal setan gue bermain gue langsung ngambil bangku tros naek plafon pelan" buat ngintip sepupu gw ini.... dan akhirnya gue udah bisa liat dia jelas banget... dia masuk kamar due dan tiduran sebentar dikasur gue... sambil menggeliat geliat badannya yg bagus itu semakin bertambah seksi... perutnya pusernya terangkat keatas... aahhhhh gue jadi konak liatnya... dia mulai membuka seragam smpnya... satu persatu kancingnya dia buka semakin terlihat putih tubuhnya... mmhhh.. seandainya bisa gue ciumin tubuh ya... oohhhh.. gw jadi makin konak gini.... dia pun membuka smua bajunya nur hanya memakai tanktop kuning.. ahhh seksi banget adik sepupu gue ini... dia buka jg roknya... kini dia tinggal memakai celana dalem putih... wow ceplakan belahan memeknya terlihat samar" dari tempat gue liat... tiba" gue mikir... aduuuuhh goblok banget kenapa gue ga rekam aje si nur pas mandi an gue jadi bisa coli kapan aja sambil liat tubuh dia... tp gue binging kamera
DSLR
gue ada dikamar gue,... mau gak mau gue harus ambl dulu... dan gue pun turun dari plafon di atas loteng langsung gue mengetuk pintu kamar gue... nurrr... nurrr...??
ada apa kakk... aku belum selesai baru jg masuuk...!
ga koq kaka cuma mau ngambil kunci motor sebentar...( gue spiik klo gue bilang ngambil kamera bisa curiga dia...
bentarr kak...
ketika dia buka .. dia masih pake tanktop doank dan bawahnya ditutup handuk...
duuhh maaf ya nur kakak harus balikin kamera temen kakak tadi dia nelfn katanya mau dipake...
ok gpp koq kak... kakak mau pergi bawa kunci mtor... ? ga jadi katanya ntar dia yg kesini ngambl kameranya...
owh yaudah aq mandi dulu ya kak...
oke... nur kamu tambah cantik aja klo pake tanktop gini.. hehe
kakak suka yaa ?
hehee iya kakak suka koq liat kmu kayak gni tambah manis...
masa sih kak ? hayoo kakak napsu yaa sama aku?? ngaku hayooo...???
hehe,... dikit... wkwkwwk yaudah mandi sono ntar kakak cium lohh..
idiiihhhh enak aja... weeeeee......
pintu pun ditutup nya... gue langsung naik ke atas plafon lagi untuk merekam bidadar manis ini... uhhh... kontol gue ngaceng lagi nihh....

gue pun menyalakan kamera gue... setting auto.. rekaman video siap... dia membuka tanktopnya... ketika tangannya terangkat keatas... gue zoom kamera kearak ketiaknya uhh mulus banget belum ada bulunya sama sekali... gue jadi napsu banget liatnya... pengen banget gue hirup dan gue jilat" ketiaknya pasti nkmat banget tuhh... tanpa terasa gue sambil ngocok... nur pun membuka celananya ooochhh... memeknya pun masih bersih... ga ada bulunya sama sekali... gue zooom ke ara memeknya.. dammmn... memeknya tembem mulus banget... coba aja bisa gue jilat udah gue isep" tuhh itilnya yg masih imut banget...

dia pun mandi dan menggsok semua tubuhnya sambil sesekali dia memilin" puting nya hahaa.. nampakya dia menkmati sentuhannya sendiri... tiba" dia duduk dilantai kamarmandi... dia sampoan ketika dia sedang menggosok rambutnya saat itulah posisi paling seksi dari eorang cewe bagi gue.... toketnya terlihat jelas.. belum besar tapi kenceng banget... dengan puting yg masih merah kecoklatan dengan tangannya yg terangkat ketiaknya yang bersih dan mulus itu pun terlihat jelas... putih... muluss serta dengan sisa bekas lipatan" diketiaknya yang makin bikin gue sange sama sepupu gw ini....

dammmn dia kemudian menggosok" memeknya sendiri sambil duduk dia meggesek"kan itilnya... disambut dengan meremas serta memilin" putingnya yg semakin tegang karena sentuhannya sendiri... oooccchhhh aaaaccchhhh.... aacchhh... SIALLL dia masturbasi dikamar mandi gue... klo dia lagi sange kenapa ga ngewe aja sama gue... shiitt... dia emakin memasukan jarinya kedalam memeknya aaaaaccchhhhkkkkk aaacckkhhkhhhhhh.... nafasnya tersengal- sengal.. nampaknya dia aka mengalami orgasme... gue langsung ngocok kontol gue semakin ceoatt dann dann... aaccchhhkkkk gila gue pengen muncraat gue pengen sampeee... aaacchhhhh aacchhhh nur pun menggeliat ga karan dikamar mandi sambil menjepit pahanya dann AAACCHHHHHHHHHHHHHHH...................... dia orgasme bersamaan dengan gue muncrat... yessss gue dah rekam semuanya... gue bisa coli kapan aja sambil bayangin tubuh dia yg masih ranum itu... tp gw ber fikir kenapa ga gue ajak ML aja sekalian si nur..... hmm tai nanti lah gue masih nunggu waktu yang tepat....!! byuuurrrr.... byuuurrrrr....... dia pun melanjutkan mandinya....

gue save videonya sipp... buat bacol (bahan coli) pribadi gue... gadis yg selama ini gue tahan" napsu ke dia... uhhhh... gue harus bisa ngentot si nur... tp gw mash bngung cara bujuknya...... ahh biarin aja suatu saat klo waktunya tepat gue pasti bisa bujuk dia apalagi gue udah tau dia punya nafsu yg gede juga...

kaakk... makasihh ya aku udah elesai nih kak... mandinya... terlihat senyum sumringah di bibirnya... menandakan kepuasan atas masturbasinya tadi... koq kamu masih pake tanktop nur...
iyaa.. kan tadi kakak suka katanya.. hehee..
wahh kamu godain kakak yaa..? klo kakak napsu gmna?
haha... coba aja klo berani.. hehee..
kak orang rumah pada kemana?
lagi pada kondangan bentar lagi juga pulang...
owhh kamu liburan sekolah kapan?
sabtu bsok aq ambil raport kak.. mulai senin aq libur 2 minngu...
km ga ada acara kemana"?
belum kak... kakak ajakin nur maen donk..
owhh gampang... gmna klo sabtu bsok kita kepuncak yuuk... tp jngan bilang mama papa klo perginya kepuncak nanti ga dibolehin..
owhhh gampang nanti aq bilang klo aq nginep dirumah temen...
ok nanti sms aq ya kak...
oke...

hari sabtupun tiba...
nur jadi ga ke puncak sama kakak...?

ohh iya.. tp nur boleh bawa temen ga kak?

ga usah nur... kita berdua aja lebih seru loh klo rame" ga asyiik..

owwhh... hayoo kakak mau ngapain sama nurr? nanti nur di apa"in lagi... hhee

yahh dikit doank... hehe becanda.. ya nggak lahh..

hehe klo di apa"in jg gpp koq.. hehe asal enak aja... hahaaa..

tenang nanti kaka bikin kamunya enak..

apaan tuhh kak?

nanti aja kamu pasti suka... ok bye abis maghrib kakak tunggu kamu di depan gang ya...
oke kakak...

gue pun memacu motor gue... dengan segala persiapan stamina pastinya gue harus bisa ngentot dia malem ini...
dia pun datang denga selana levis dan tanktop kuning dibalut jaket hirtam... uhh makin dewasa aja keliatannya.. padahal msaih smp.. kak,, aq cakep ga? woow kamu bidadari kakak malam ini kamu cantik luar biasa... yaudah ayuuk naik.. dan kita pun sampai sekitar pukul sepuluh malam...
kak sepi banget sihh... gpp kan jadi seru nur..
ihh kak apa" an sihh nur takut..
tenang ada kakak yg jagain kamu...

gue masuk kamar dan semua udah dipersiapin... gue kasih dia makan... sambil nonton film... kak bobonya bareng yahh nur takut... ok tenang kakak kelonin kamu dehh../ ihhh kakak nakal yahh.. hehe.. malam pun semakin larut gue membuka pembicaraan

nur kamu pernah nonton bokep ga?
hah.. pernah sihh koq kakak tau..?
yaa kakak nebak" aja... gmna klo skrng kita nonton bokep bareng mau ga?
kaka emang bawa kasetnya?
iya kakak bawa nih...
ihh kakak nakal yahh.. tapi nur jangan di apa"in yahh... hehe iyaaa tergantung.. hhe..
tergnatung apanya kak?
tergantung km pengen diajarin apa engga?
hahaa kakak mah bisa aja nih,,...

dan gue pun menyetel bokep amerika yg bernama zoey kush bintang bokep amerika yg masih muda.... tp desahannya mantap toketnya masih kecil dengan rambut panjang persis seperti bidadari di sebelah gue.. yg sebentar lagi gue exe..

gue melihat nur dengan muka merangsangnya... dia ga bisa nyembunyiin nafsu nya didepan gue.... nurr klo gerah buka aja jaketnya..
iya kak aq buka yahh....
dia pun membuka jaketnya dan hanya memakai tanktop kunng dan tubuhnya semakin seksi...... aduuhh gue konak lagi...
kak kakak. pernah kayak gitu blom?
hehe emang kenapa?
gpp..nanya doank...
nur mau kkak ajarin ga?
hah nur takut kak...
takut kenapa..?
nur takut sakit..
lahh kamu liat aja diflm itu cwenya ke enakan gitu koq...
Iya sihh... Tp gmna yahh... !!!

gue pun langsung membuka celana boxer gue... gue yakin banget dia pasti udah sange banget... klo pun dia nolak gue bakal ngeluarin jurus kedua yaitu anceman klo gue bakal nyebarin video bugil yg gue rekam kemarin...
ihh... kak nr maluu.. ihh gede bangett..
iya pegang aja nur gpp koq...
gue pun membimbing tangannya yg mulus wat megang kontol gue...
ahhhh... iya nur.. di elus" biar tambah ngaceng...
ihh kak jadi gede bgt sihh nur takutt... Emang enak ya kak dikocok" gini..
Iyahhh... Ahhhh... Terusss aahhhh...
aacchhhh....
nur sep kaya di film itu...
Ihhh.. Ga mau kak... Jijik..
Ayo donk sayang... Kk dah pengen bgt nihh...

Gue pun membimbing nya untuk turun menghisap kontol gue.. Dia masih malu" buat. Ngulum nya maka gw memancing nafsu nya lewat sentuhan ke arah toketnya... Tangan gw masuk lewat celah tangtop langsung gw sergap toketnya yg masih baru tumbuh itu... Gw pilin" puting nya... Sambil gw remes lembut...
Aaacchhhhh... Kakak... Toket nur di apain.. Geli kak... Jangan aaacchhh...
Gw tetep maksa.. Gw pilin" terus toketnya ... Dan ga rasakan putingnya semakin mengeras... Aacchhh... Nikmatin aja nur.. Ntar enak koq...
Aacchhhhhh... Kak... Aaaacchhhhhh... Kakak aduuhh... Mmhhhhh... aduuuhhhhh... kak.... geli bgt tauu.. aaacchhh...
Gue tarik dia ke atas.. Gw dudukin disamping gue...
gue pun mengankat tangan kanan nya... mhhh... gue napsu bgt klo liat ketiaknya yg masih mulus tanpa bulu sehelai pun... gue pun membenamkan wajah gue keketeknya... gue hirup aroma seksinya... mmmmuuuaacchh... gue jilat setiap pori" kulit ketiaknya.. gue sedot" mmhh.. kakak suka bgt ketek km nurr... aacchhh...
aduuhh kak koq ketek nur di jilatin sihh... aaccchhh geli kakk... nur ga kuat.. aaduuhhhhh aaaaccchhhh.. kak udahh kak.. geli bgt aduuhh.... gue tetep menjilat jilat ketiaknya sampe nur menggelijang menikmati sensasi gelinya... gantian nur yg satu lagi yahh..
Kakakkk,... Aaacchhhhh... Geli kak,.. Udahhh aaacchhh.... Ampun kak nur ga kuat klo di jilatin gini... Stooop... Aaacchhhhh... Entot nur aja kak... Entot nur sekarangg.... Aaacchhhhh.....

gue pun menelentangi nya gue tidurin sambil gue angkat kedua tangannya sehingga terpampanglah kedua ketiak mulusnya di hadapan gue... mmmuuaaacchhh gue jilatin lagi yg kiri sambil gue pilin" terus puting toketnya yg semakin mengeras...
aaacchhhh... Dari dulu kak suka liat ketek km sayang... Ketek km seksi.. Selalu bikin kk napsu... Sekarang kk pengen jilatin kk suka sayang...
Aaacchhhh.. Ya udahh klo kk suka gpp... Aaaachhhh jilatiin ajaahhh.. Accchhhh... Aaacchhhhhhhhh.. Terusss kak... Jilatin sepuas kk... Terussss... Aaaacchhhhhhh....

nur kaka buka yah tanktopnya..
iya kak.....cepet kak... Nur pengen di entot sama kk... Cepetan kaaak... Acchhhhh...

gue angkat tanktopnya keatas.. woow gila toketnya masih kecil bgt pentilnya jg masih merahh.. Pentilnya mancung karena dari tadi gw pilin" sampe dia sange...

langsung aja gue kenyot" perlahan gua jilat" aaccchhhh.. kakak enakk kak.. koq enak bgt sihh.. aaaccchhh teruss kak... adduuhhh yaaahh yaahhhhh,... aacckkkkkkghhhhhhhh..... gue pun buka baju dan celana gue... gue pelorotin juga celana dalemnya nur... uhhh udah basah coyy punya diaa...
gue pandangi tubuh mulus nya dari atas sampe bawah.. memek yg masih bersih tanpa bulu... Terlihat kacang itilnya yg merah...

aaccchhh gila akhirnya gue bisa ngewe si nur jg.... langsung gue tindihin dia gue lumat bibirnya,... gue isep" lidahnya... mmmhhh... Mmmmmmmhhhhhh.... Kakak... Mmmmhhhh.... Gw lumat bibirnya ga gw kasih ampun,,, maklum udah sange berat...

ciuman gue turun ke lehernya gue jilat " aaaccchhh.. geli kakk.. aaccchhhh... telinganya pun gue lumat... aaaccchhh... adduuuhhh kak.... nur ga kuat kaak aaaduhh.. aaaaccchhhh.... gue semakin napsu denger erangannya... gue jilatin seluruh tubuhnya.. lidah gue menelusuri setiap lekuk tubuhnya.. duhhh kak nur gelii.. jngan jilatin nur kaak.... aaccchhhhhh... accchhh.. giuman gue makin turun ke perutnya... gue cium gue raba" dan akhirnya gue mambuka selangkangannya lebar"... aacchhhhh...
gila memeknya bagus bgt.. langsung aaja gue julurin lidah gue... gue isep" itilnya sampe mengeras... aaaaccchhhhh... aduuuhh kakk memek nur di apain.. kak aaaaaccchhh... gue terus menjilat memeknya sampe makin tebel dan memerah... aaccchhh adduuhh kkk. kaaaakk.. nur MAUUU KAAAK.. NURRR PIPISSS KAAAK... AKKKKHHHHHHHHHHHHHHH.... ACCCHHHHHHH....

memeknya pun berkedut" menandakan dia sudah orgasme... tapi gue terus menjilat" memeknya sampe dia menggelijang ga karuan.. menahan kenikmatan yg baru pertama kali dia rasakan dari gue...

AAACCCCHHHHHH kak enak bangeeeeet.... enak bangeeet kaaaakk..... skrng gue nunggingin dia dari belakang gue bisa ngeliat dengan jelas memek merahnya dan lubang anusnya... owwhhh.. pemandangan yg bikin gue konak abiss... gue jilat lagi memeknya... sambil tangan gue meremas " toketnya dan kali ini gue juga mulai menjilat anusnya... gue jilat perlahan diantara memek dan anusnya... ketika lidah gue sudah tepat di lubang anusnya gue jilat sekitar lubangnya sambil gue tekan itil memeknya pake jempol gue... lalu gue mulai menjilat tepat dilubang anusnya yg makin mengkerut... aaaaaccccchhhhhhhhhh.... kk koq lobang pantatnya dijilat juga sih kak.. geli tauu aaaaccchhhhhh... kakak jangan kaak aaaccchhhh aaccccchhh... aaaacccchhh..
Tubuh nya bergetar hebat saat lidah gue mnyapu lubang anusnya... Nur mencengkram kuat sprei kasur... Wajahnya mendongak ke atas... Tubuhnya meliuk"... Aaaccchhhhhhh....ka kak entot nur sekarang kak.. ayooo nur ga kuat klo dijilatin teruss aaaacccchhhhhhh....

setelah gue puas menikmati gue akhirnya ga tahan juga pengen masukin kontol gue kememeknya.. gue kenbali menelentangkan nur dan gue membuka lebar" pahanya.. kak pelan" yahh...
iyaaahh.. Aacchhhhh... Ayo kak kita ngentot kaak... Achhhhh...
Dengan nada manjanya gw semakin napsu aja nih...

gue pun mulai menggesek" kontol gue ke memeknya yg makin basah.... gue gesek" keatas kebawahh... aaaccch nikmat bgt memeknya masih sempit nihh... aaaaacccchhh kak masukin kak... ayoo kak entot nur kak...
yahh kakak masukin yahh...
gue masukin pelan pelan aaccchhhhhhh gila sempit bgt memek km nurr... accchenak.. iyaa teruss kak.. terusss....
tahan ya nurr... gue teken makin dalemm.. makin dalem...... aaaccchhhhh.... aachhhhh aduu kk perihh kak...
tahan nur ntar lama" enak koq.. gue biarin kontol gue didalem memek nur... sampe memeknya terbiasa.. gue goyang pelan" maju mundur.. aaaccchhhhh aaccchhhh... yeessss enakk kakk ayo kak teruss yaahh enak kak... adduuhh enak bgt sih ngentot sama kakak... aaccchhhhhhh aacchhhhh.... gue peluk dia gue isep pentilnya... sambil gue genjot memeknya makin cepet,,,.... aacccchhhhhhhhhhh kakakk.... aawwwhhh... nur mau keluar lagi kak... kakk... nur KELUAAARRRRRR.... aaaaacccchhhh kak nurr keluaaarr.. AACCCCHHHHHHHHHHHH... ACCCHHHH.... udah kak jngan di genjot teruss kak... aduuh kak nur koq keluar terus sih kak.. Tubuhnya kembali bergetar hebat... Matanya terpejam... Dan pinggulnya terangkat... Seakan ingin merasakan lebihh dalam....
adduuhh... Aadduuuhhhh.... aaaaccchhhhh... aaaaaaaccchh...... AAAAAAAACCCCcChHHHhHHHHhHHh... Nurrr muunncrrraaatttt kakakkkk.. Memek nuurrrr aaaaacchhh......
Gue menikmati empotan memeknya...berkedut" seakan ingin menghisap habis kontol gue...
Aaaahhhhhh... Terusss sayaaang.... Nikmatiiin... Iyaaahh... Keluariinn yg banyaakkk....
Nur pun terdiam... Sambil tubuhnya bergetar sesekali... Gw yakin gw bakal bisa entot dia terus.. Setelah dia tau nikmatnya kontol gw....

Setelah istirahat sejenak... Gw lanjutin lagi...
gue angkat si nur gue trus dudukin di meja gue kangkangin... gue arahin lagi kontol gue.... aaaccchhhhh kkak enak kak... aacccchhh iya nurr kakak juga enak nih ngewe kamu.... aaaccchhh..... acccchhhhh.... KAKAK.. NUR SAMPE LAGI NIHHHH... kakak.. nurr keluaaarr nurrrr KELUAAAAArRRRRRRR.....
aaaaccccccccccccccchhhhhhhhh ACCCCCCCHHHHHHHHHHH.... badanya meliuk" menikmati nikmatnya orgasme yg dia rasakan... kak ayo keluarin kak... nur capeee..

yaudah skrng kkakak keluarin yahh km nungging nur...
iya kak... nih kak sodok lagi memek aku kak... ayo kak....
gue pun menempelkan kontol gue tepat dimemeknya.... jleeebb.. kali ini langsung masuk karena udah licin bgt... aaaccchhhhhh gila makin enak aja memek km nurr.. aaccchhh accchhhhh.... oowwwhhh... aaccchhh... terus kaak teruussss... gue peluk nur dari belakang.. gue remes " toketnya.... aaacccckkk kak... teruuss kakk.... aaaccckkk enak bgt dientot kayak gini kak,,... nur pengen di entot terus sama kakak... aaaccckkkkkkkhhhhhhhhhhhh..... kakakk... aku mau keluaarrrr AKU MAU KELUAARRR LAGI KAKK...... TAHAN NURRR KAKAK JUGA MAU KELUAR NIHHH.. HHHMMMFFFFFFFFFTTTTT.... HHHAAAAAAA..... AAAAAACCCCCCCCHHHHHHH... AYO KAK PUTER" PENTILNYA KAK... PUTER" KAAKK ENAKK AAACCCHHHH NURRRR KAKAK MUNRAATTT NIHH KAKAK MUNCRAAATTT.... ACCCCCCCCCCKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHH......... AAAAAACCCCCCCHHHHHHHHH... KONTOLGUE NYEMPROT" DIMEMEKNYAA NURR.. AACCCCCCCCCCHHHHHHHHH.. IYAAA KAK.. NUR JUGA KELUAR MIHHH...A AACCCCCCCCCHHHHHHHHH AACCCCHHHHHHHH ENNNNNNNNAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK,,,...ENNAAAAAAAAAAK KKKK KAKAKKKKK... AAAAAACCCCCCCCCCCHHHHHHHHHH.....

gue pun ambruk sambil memeluknya... aaahh enak bgt sih nur ngewe sama kamu..
iya kak... nur pengen diewe terus deh sama kakak...
iya tenang aja kakak pasti layanin kamu terus nur yg penting ini rahasia kita jngan sampe ada yg tau yaa...
iya kak... nur sayang kakak...

di villa itu enttah udah berapal kali gue ewe nur di kamar mandi.. ruang tamu...di villa itu setiap tempat gue passti jadiin tempat buat nikmatin tubuh mungil nya... Dan gw yakin adik sepupu gw ini hyper jg... Dia bisa orgasme berkali".... Mantaabb...

Ehhh kakak... Aku pernah liat bokep klo cewenya di sodok lewat pantat... Emang enak kak???
Yaa buat kk sih pasti enak... Tp buat km sakit... Tp lama" jg enak koq klo udah biasa...
Masa sihh kak.. Nur pengen nyoba kak...!!! Pinta nya memelas...
Bener nihh... Aduhhh... Kk jd pengen lagi nihhh.... Km kuat jg yahh ngewenya...
Heheee... Iya abisnya kontol kk gede bgt... enakk lagii... Memek nur pengen terus disodok kakaakkk...
Iyaaa... Nanti dirumah klo sepi kita lanjutin yahhh...
ASYIIIIikKK.... Masukin ke lobang pantat nur ya kakak... Nur pengen nyoba...
Ok sippp...

Sabtu, 06 Juli 2013

Pemerkosaan Yang Berakhir Menjadi Pacar

Hai nama saya Jeffrey. Saya tinggal di Jakarta. Tepatnya di Jakarta Selatan. Sekarang sih saya sudah berumur 18 tahun (lagi sekolah di Yogyakarta). Saya akan menceritakan pengalaman sex seru saya yang tak akan saya lupakan. Ini adalah cerita pada saat saya kelas 1 SMP. Seperti biasa saya pergi ke sekolah di Jakarta Selatan (lupa nama sekolahnya). Pulangnya saya harus les di tempat guru les privat saya di rumah pribadinya.

Saya punya teman les wanita yang kurus dan pakai kacamata yang tebal jadi ia sering dikatai jelek. Mula-mula saya perhatikan dia, dalam hati saya berpikir, 'Jelek amat nih cewek, kok bisa lahir cewek jelek kayak gini yach?' Selain pakai kacamata, dia juga tidak punya tata krama yang cukup baik. Duduknya, bicaranya, dan lain-lain. Di sekolah saya sering mengolok-oloknya.

Dan ada suatu kali di sekolah saya dan teman-teman saya melihat ia pentas drama di atas panggung, karena kurang tata kramanya, CD-nya kelihatan jelas oleh para penonton termasuk kami. Kami hanya tersenyum genit. Ketika saya ejek lagi di tempat les, ia hanya bilang, "Biarin!!". Kebiasaannya yang lain yaitu: suka membaca komik tanpa memperdulikan apapun.

Karena tata kramanya kurang baik, waktu ia baca komik pun ia memamerkan CDnya yang berwarna kuning dan berlogo Winnie The Pooh. Dalam hatiku, 'Wah, seksi sekali!!' Sekaligus pahanya yang mulus dan putih tanpa bercela.

Di tempat les kami ada sebuah ruangan perpustakaan yang penuh dengan komik, juga ada sebuah sofa putih yang empuk dan dipenuhi pendingin ruangan. Tempat yang cocok untuk melakukan sex. Pada waktu itu saya masih bingung tentang apa yang dimaksud dengan sex. Tetapi saya coba-coba untuk melakukan bersama dia.

Di ruangan itu pun juga ada sebuah komputer yang dilengkapi dengan internet. Saya membuka website hardcore di hadapannya.
Lalu saya berkata, "Eh, lihat deh ini ada cewek bugil lagi melakukan sex! Kayaknya enak tuh ya!"
"Ah, saya seumur hidup takkan melakukan sex!" jawabnya. Lalu saya pun terdiam. Beberapa hari telah lewat. Akhirnya saya coba-coba banyak cara.

Suatu hari, ia sedang membaca komik dengan asyiknya tanpa mempedulikan apapun. Lalu saya duduk di atasnya (ia duduk di atas sofa dan saya duduk di tempat menaruh pundak tepat di belakang kepalanya). Lalu diam-diam saya membuka CD saya. Penis saya sudah memberontak keluar. Lalu rambutnya pelan-pelan saya gulungkan menyelimuti penis saya. Dan saya merasa sangat geli dan enak. Langsung saya taruh penis saya di telinganya dengan enaknya. Penuh dengan rasa geli dan seperti biasa ia hanya terdiam saja sambil tersenyum-senyum.

Beberapa hari kemudian saya datang ke rumahnya untuk melakukan tugas kelompok. Anggota tugas kelompok ini hanya kami berdua. Ketika itu saya sedang kebelet dan ingin ke WC tapi ia sedang mandi di dalam. Ketika penis saya yang sudah berdiri ingin buang air kecil ini mendengar suaranya mandi langsung keluarlah air mani saya untuk pertama kalinya karena terlalu geli.

Akhirnya ia keluar juga dari WC. Dan saya segera masuk ke WC itu karena sudah kebelet. Lalu saya melepaskan air seni saya yang sudah tertahan-tahan. Dan saya pun lega sekali setelah melepasnya. Saya melihat-lihat WC itu dan mengamatinya. Dalam WC itu ada CDnya dan saya cium-cium CD itu dan menjilatnya. Saya merasakan bau vagina segar dan rasa manis di CD itu. Dan juga handuknya yang tertinggal di sana. Saya mencium handuk itu sampai puas karena bau badannya. Di sana saya juga menemukan mini-set(BH) ukuran kecil karena dadanya nyaris rata. Setelah itu pun kami melakukan tugas sampai tuntas.

Dan ia pun tertidur karena lelah. Diam-diam aku memasuki kamarnya tanpa suara. Terlihat kamar yang cukup luas. Dengan ranjang ukuran QUEEN Size (160) dan pendingin ruangan yang dingin. Dengan segera aku segera membuka lemari bajunya dan mencari CD dan BHnya. Dengan segera aku menemukannya karena saking nafsunya. BH dan CDnya itu cium-cium dengan mulut dan hidung. Melihatnya yang tertidur pulas aku sampai tercengang karena pahanya yang seksi. Karena ranjangnya luas aku segera ikut tidur bersamanya. Ia tidur tanpa guling. Dan saat itu aku tidur di sampingnya. Aku merangsang berkali-kali karena seolah-olah aku sudah beristri. Karena tak ada guling ia segera memelukku tanpa sengaja. Aku dikiranya guling dan dipeluk lalu ia menempelkan mulutnya di pipiku. Saya seperti berada di dalam mimpi. Dan beberapa saat ia melepaskan pelukannya terhadapku.

Lalu aku pun bangkit berdiri dari tempat tidurnya dan berdiri di atas lantai. Aku melihat kakinya mengangkang dan membuka celah untuk melihat perangkatnya. Tanpa segan-segan aku mendekatkan kepalaku ke dalam lubang itu. Kepalaku pun semakin mendekat ke CDnya. Dan tanpa sengaja mulutku menyentuh CDnya. Tepatnya di depan vagina. Aku merasakan CDnya yang basah. Tanpa segan-segan aku segera menjilatnya berulang kali karena begitu enak cairannya. Ia sama sekali tidak merasakannya karena tertidur pulas. Saya berpikir, 'Kalau membaca komik saja ia tidak terasa, apalagi kalau ia sedang tidur.'

Kebetulan sekali pada waktu itu ia memakai longdress yang longgar jadi aku bisa langsung melihat BHnya yang seksi membentuk susunan dua gunung. Aku langsung merangsang kuat. Beberapa lama kemudian ia pun bangun dan aku dengan cepat keluar dari kamarnya. Karena jemputan sudah menungguku di luar.

Esok harinya di sekolah, aku melihat tatapan mukanya yang cukup gemilang. Mungkin ia merangsang pada waktu ia tertidur dan memimpikan hal itu lagi di sekolah. Dalam hatiku, 'Gadis yang seksi dan cantik.' Beda sekali dengan pikiranku waktu dulu. Memang semua bagian tubuh wanita dapat menggoda lelaki.

Sorenya, seperti biasa kami les bersama lagi di tempat les privatku. Dan setelah les selesai kami langsung ke ruang perpustakaan yang biasanya. Di situ ketika ia membaca komik. Aku menggeledah tasnya. Ternyata di dalamnya terdapat buku-buku, alat tulis, minuman, dan lain-lain. Aku dengan cepat segera mengambil minumannya dan membuka tutupnya.

Aku mencium minuman itu dan merasakan bau mulutnya yang segar. Tanpa berpikir panjang lagi, langsung kumasukkan penisku ke dalam minuman itu dan air maniku keluar untuk kedua kalinya di dalam minuman juice itu karena dingin sekali. Karena minumannya juice ia tak dapat melihatnya. Tanpa disadari, akhirnya ia meminum juice itu juga. Seolah-olah tidak ada apa-apa dalam minuman itu.

Untuk kedua kalinya ada tugas kelompok untuk ke rumahnya. Di rumah ada sebuah piano besar. Ia sangat mahir bermain piano. Aku sampai kagum melihat alunan musiknya. Dengan cepat kami menyelesaikan tugas kami. Ia pun bermain piano lagi dengan alunan seperti biasanya yaitu alunan yang merdu. Dalam kesempatan itu aku duduk di belakangnya dan tanpa tersadari penisku tertempel di bokongnya. "Ahh!! Enak sekali rasanya."

Esoknya adalah hari Sabtu. Pada hari itu ia bermain ke rumahku. Seperti biasanya, omongan anak kelas 1 SMP sudah terarah ke suka-menyukai. Aku bertanya, "Kamu suka siapa sih?"
"Ada deh." jawabnya.
"Siapa?!?!" ujarku keras sekali.
"Rahasia!"

Lalu aku pun diam karena dia sangat keras tidak mau memberitahukannya. Dan karena aku merasa malu telah meneriaki wanita, aku segera menggantik topik pembicaraan. Lalu kami sama-sama menonton acara TV. Lalu tanpa sengaja aku memegang pundaknya seperti pacaran.

Lalu ia berkata, "Ihh!!Genit kamu!"
"Eh, sori! Enggak ada maksud apa-apa kok!"
"Ya sudah enggak apa-apa! Tapi awas ya sekali lagi!"
"Ok!"

Aku segera duduk ke belakangnya dan menempelkan penisku di bokongnya yang sangat berbentuk dan seksi. Lalu rambut kumain-mainkan dengan mulut. Dan telinganya tak sengaja tergigit oleh mulutku yang nakal.

"Auw! Sakit! Kasar kamu!"
"Sori sori!"
"Sudah dua kali nih kamu genit!"
"Enggak bakal sekali lagi deh!"
"Benar ya? Awas kamu!"
"Benar! Serius deh!"

Sesudah itu pada waktu liburan sesudah EHB. Saya menembaknya dan ia pun menerimanya. Kami berpacaran diam-diam di tempat les. Walaupun sudah pacaran, kami tetap les di satu tempat. Saya selalu menggodanya dengan cara memuji, memuji, dan memanjakannya. Tetapi tetap saja ia tidak mau melakukan sex. Saya hanya bisa menikmati payudaranya dengan cara memencetnya. Saya terus berpikir bagaimana caranya. Akhirnya saya menemukan cara (cara gelap dan curang). Yaitu dengan obat tidur!

Liburan sudah berlalu. Karena ia sedang pergi ke luar kota, saya tak bisa melakukan rencana yang telah saya pikirkan. Akhirnya tiba juga saat belajar cawu 3. Ia pun telah pulang ke Jakarta. Saya langsung menyiapkan obat tidur. Suatu hari saya membawa orange juice segar ke tempat les kami.

Kebetulan pada hari itu kami ada pelajaran olahraga yang sangat meletihkan. Lalu saya diam-diam memasukkan obat tidur bubuk ke dalam orange juice itu. Dan saya menawarkan orange juice itu kepadanya.

"Minum deh orange juice ini! Enak lho!"
"Iya deh say, aku minum. Lagi haus juga nih aku!"

Ia pun meminum orange juice itu dan perlahan-lahan tertidur. Tak lama kemudian ia pun tertidur di ruangan perpustakaan yang tidak ada orang dan juga terkunci. Lalu penisku sudah melonjak-lonjak ingin memberontak. Lalu perlahan-lahan kubuka bajunya (longdress), dan kutelanjangi semuanya. Lalu aku melihat tubuhnya telanjang bulat. Mataku seolah-olah tak bisa tertutup.

Lalu mulai kuhisap-hisap payudaranya sampai aku puas. Dan kujilat-jilat vaginanya yang belum berbulu. Saya pun sampai orgasme. Dan saya mencapai acara puncak dengan memasukkan penis saya ke dalam mulutnya. Saya sampai berteriak-teriak, "Ahh!!"

Dan mulai saya masukkan penis saya ke dalam vaginanya. "Uhh OHhh!!"

Enak sekali rasanya. Dan saya memasukkan lidah saya ke dalam vaginanya dan terasa darah-darah kental asin. Lalu beberapa saat setelah saya nikmati tubuhnya, ia pun terbangun seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dan setelah hari itu saya menjadi pacarnya sampai sekarang dan sering melakukan sex secara diam-diam.

Ia mau melakukan sex dengan saya bukan secara unsur paksaan. Tetapi ia mau sejak saya memerkosanya pada waktu SMP. Lalu ia merasakan geli yang luar biasa. Dan ia langsung ketagihan sampai sekarang.

Kamis, 27 Juni 2013

Pemerkosaan Mila Dengan Gaya Nungging

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

NIKMATNYA DI PERKOSA



Sebut saja namaku Lilis. Sudah dua tahun lebih aku bekerja sebagai seorang pembantu di keluarga Pak Dimas, seorang kepala desa yang sangat dihormati oleh warga setempat. Dan selama itu pulalah aku merasakan pahit-manisnya menjadi seorang pembantu, termasuk manisnya di perkosa.Malam itu udara terasa panas, sampai-sampai aku susah sekali untuk tidur. Baru setelah aku ganti pakaian dengan daster tipis dan menyalakan kipas angin, barilah aku bisa tertidur. Dalam tidur aku sempat bermimpi,Pak Jali, yang merupakan sopir pribadi keluarga Pak Dimas, datang menemuiku. Lucunya, Pak Jali datang menemuiku dalam keadaan telanjang bulat.

Meskipun usianya sudah paruh baya, dan berbadan agak pendek, namun beliau masih memiliki postur tubuh yang kekar dan berotot. Khas orang desa yang suka bekerja keras. Dan yang membuatku geli adalah “buah terong” yang menggantung indah di pangkal pahanya. Ih…, begitu menggemaskan.Perlahan-lahan beliau mendekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang telah terbuka bebas. Entah kenapa belaian Pak Jali terasa begitu nyata, seperti bukan dalam mimpi. Bahkan ketika bibir tebalnya mulai melumat kupingku aku sempat tersentak dan perlahan-lahan terjaga dari tidurku.

Namun betapa terkejutnya aku saat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata apa yang aku rasakan tadi bukan sekedar mimpi. Dihadapanku ternyata benar-benar ada sosok Pak Jali yang memeluk tubuhku.”Pak Jali…! Apa yang Bapak lakukan…?” Aku mendorong tubuh Pak Jali kuat-kuat sehingga dia terjengkang ke belakang. Segera aku menutupi tubuhku yang ternyata juga nyaris telanjang dengan selimut.”Tenang, Lis! Sudah lama aku memendam nafsuku terhadapmu…!” Kembali Pak Jali mencoba merengkuh tubuhku. Namun kembali aku mendorong tubuhnya kuat-kuat ke belakang.”Pergi…!” bentakku.”Atau saya akan teriak!”Silahkan teriak! Percuma saja kamu teriak. Karena tidak akan ada orang yang mendengarmu.

Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga tadi sore sudah berangkat ke Bandung untuk liburan! Jadi lebih baik kamu turuti saja keinginanku!”Pak Jali tersenyum sinis.Aku semakin ketakutan ketika Pak Jali kembali mendekatiku. Segera saja aku melompat dari ranjang dan mencoba berlari ke arah pintu dengan kondisi telanjang. Namun sial! Aku kalah cepat dengan Pak Jali. Dengan cepat, ia menyergapku dari belakang dan menghimpitkan tubuhku ke arah dinding. Kedua tangannya mencengkeram kuat lenganku ke atas tembok, sedangkan kedua kakinya mengunci kakiku sehingga aku sulit untuk bergerak. Aku mencoba untuk meronta sekuat tenaga. Namun percuma, tenaga Pak Jali memang jauh lebih kuat dibandingkan tenagaku yang hanya seorang wanita.

Semakin kuat aku meronta, semakin kuat cengkeraman Pak Jali di Tubuhku.”Tolong, Pak! Lepaskan saya!” aku menangis dan mengemis kepada Pak Jali. Namun percuma saja. Beliau tidak mendengarkan perkataanku. Bahkan dengan liar Pak Jali menghunjamiku dengan ciuaman mautnya. Lama kelamaan tanagaku terkuras habis. Tubuhku menjadi lemas. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang bisa aku lakukan hanyalah pasrah dan menuruti aturan mainnya Pak Jali.Perlahan-lahan cengkeraman Pak Jali mulai mengendor. Perlakuannya yang semula kasar mulai melunak dan berubah menjadi lembut. Bahkan aku mulai masuk dalam permainannya ketika dengan lembut Pak Jali mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku. Seketika itu kakiku terasa lemas dan lunglai. Aku tak kuat lagi menopang berat badanku sendiri, sehingga aku mulai terkulai. Namun dengan sigap, Pak Jali segera menangkap tubuhku, mengangkatnya lalu membopongku ke atas ranjang.Sesaat terlintas di wajah Pak Jali sebuah senyum kemenangan. Kemudian dengan lembut ia mulai melumat bibirku. Entah kenapa aku tidak kuasa untuk menolaknya. Bahkan ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalas lumatannya itu. “Nah…, begitu dong Lis! Kalau begini kan lebih enak!” kata Pak Jali senang.Aku tersenyum tersipu-sipu.”Bapak benar, mungkin lebih baik saya menuruti bapak dari pertama tadi. Lagipula, sudah lama juga saya tidak mendapatkan sentuhan laki-laki”Kembali Pak Jali tersenyum senang.”Trus, ngapain kamu tadi pake coba berontak, Lis?”"Tadi saya cuma kaget saja. Di balik penampilan bapak yang bersahaja, kok tega-teganya bapak mencoba memperkosa saya. Tapi…, ah sudahlah! Yang pentingkan sekarang saya sudah menjadi milik Bapak!”Kembali Pak Jali mulai mencumbuku. Ciumannya mulai merambat melalui leherku kemudian turun ke buah dadaku.

Kumis tebalnya yang kasar menyapu kulit dadaku sehingga menimbulkan sensasi tersendiri yang semakin membuatku serasa terbang ke angkasa.Ciuman dan jilatan Pak Jali terus bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah sibuk di pangkal pahaku membuat pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.”Oh…, Pak Jali! Jangan siksa aku seperti ini!” rengekku.Pak Jali tidak memperdulikan ucapanku. Justru ia malah menyibakkan rumput-rumput liar yang menghalangi pintu goa darbaku.”Wah…, Lis! Indah sekali memiaw kamu. Warnanya merah muda dengan baunya yang semerbak.

Oh…, sungguh mempesona. Bagaikan sekuntum mawar merah yang tengah merekah di pagi hari. Pasti kamu merawatnya dengan baik. Oh…, Lis! Aku suka sekali dengan memiaw yang seperti ini…!”Perlahan-lahan Pak Jali menjulurkan lidahnya dan menyapu permukaan klitorisku. Terasa kasar, memang. Tapi nikmat!”Ayolah, Pak…! Ouhh…, aku sudah tidak tahan lagi. Aku terus mengemis kepada Pak Jali. Namun dia terus mempermainkan emosiku. Akhirnya aku mencari inisiatif lain.Aku mencoba menggerayangi tubuh kekar Pak Jali sambil mencari-cari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tidak susah bagiku untuk menemukan buah terong sebesar itu. Dengan lembut dan manja, aku mulai mengocok batang kont*l Pak Jali di sertai dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem melek.

Perlahan aku membimbing kont*lnya menuju ke memiawku yang sudah basah. Namun dengan nakal, Pak Jali hanya menempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku. Terasa geli, memeng. Tapi sensasi yang aku rasakan terasa begitu nikmat. Belum pernah aku merasakan yang seperti ini.”Oh…, Pak Jali! Ayolah….aku udah nggak tahan lagi…, cepet masukin dong!”Aku sudah tak bisa tahan diperlakukan seperti itu. Perlahan aku menaikkan pantatku ke atas untuk menyambut kejantanan Pak Jali yang sudah ngaceng. Kemudian aku menekan pantat Pak Jali ke bawah supaya kont*l itu bisa masuk dengan sempurna.”Aaarrrghhh…!” aku menjerit kecil ketika batang kont*l Pak Jali yang besar itu menembus liang vaginaku. Awalnya terasa seret dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Jali memang besar dan panjang bila dibandingkan dengan milik suamiku.

Namun setelah buah terong itu tertanam beberapa saat di dalam liang vaginaku, rasa perih itu perlahan berubah menjadi rasa nikmat.Perlahan-lahan Pak Jali mulai mengayunkan pantatnya naik dan turun.”Hooohh.., Pak! Ssstt…, enak Pak!” aku jadi ngomong tak karuan.”A…yo, Lis!Goyangkan ju…ga pan..tatmu! Ooohhh…!”Aku menuruti kata Pak Jali. Kucoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang dilakukan Pak Jali. Gesekan-gesekan halus antara batang kont*l Pak Jali dengan dinding vaginaku terasa begitu nikmat.”Ohhh…, Lis! Ya…begitu…! Te…rus…goyangkan pantatmu! Uuuhh…, oohh…, yes…!”Pak Jali tampak begitu menikmati permainan kami.

Kulihat wajahnya menengadah dengan mata terpejam, seolah meresapi sedotan dari vaginaku. Sesekali dari bibirnya terdengar lenguhan dan desisan kenikmatan.Akupun juga menikmati sodokan-sodokan mantap batang k*ntol Pak Jali. Bahkan aku memeluk tubuh kekar Pak Jali dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan itu. Keringat mengalir deras melalui pori-pori tubuh kami, sehingga dada bidang Pak Jali yang berbulu lembut tampak mengkilat karena basah oleh keringat.

Aku tidak menyangka, ternyata di usianya yang mencapai setengah abad itu, Pak Jali masih memiliki stamina yang prima. Sampai-sampai aku kewalahan menghadapi goyangan dan sodokan mautnya. Hingga akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang berdenyut dari dalam rahimku.”Ooohh…, Pak! Saya…, mau ke..luar…!Ssshhhtt…, Arrhhhggg…!” Aku tidak kuat lagi menahan sesuatu yang mendesak keluar dari dalam rahimku. Namun Pak Jali masih terus mengayunkan kont*lnya keluar masuk dan menusuk-nusuk goa darbaku. Dan beberapa saat kemudian, aku juga merasakan batang k*ntol Pak Jali mulai berdenyut-denyut didalam vaginaku.
 
Sampai akhirnya….”Aaaoouuhhh…, Lis! Nikmat bangeet!”Cairan putih kental menyembur deras dari ujung tongkol Pak Jali. Pak Jalipun kemudian menjatuhkan diri ke sisi tubuhku. Nafasnya tampak terengah-engah dan terlihat kecapean.”Oh…, Pak Jali! Bapak memang benar-benar hebat. Sudah lama saya tidak merasakan nikmat seperti ini. Terima kasih ya Pak!” Aku memeluk tubuh Kekar Pak Jali.Kusandarkan kepalaku di dada bidang Pak Jali sambil mengelus-elus bulu-bulu lembut yang berbaris rapi sampai ke pangkal pahanya. Dengan lembut pula Pak Jali membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah…, ternyata diperkosa itu tidak selamanya tidak enak. Kali ini justru aku mengharapkannya lagi….

AKU MALU MA OM-OM KARNA MELAYANI KEWALAHAN


Ah.Om-om sudah pernah aku coba,kadang tu aku sampai-sampai kwalahan abis Dedek nya om kuat banget,aku jadi merem melek.
Ada juga yang sudah klenger sebelum aku mencapai orgasme.Saatnya berburu lagi om-om asyik juga,kadang kantongnya tebel lumyan buat isi perur dan shoping di mall habisin waktu libur bersama teman.Bulan ini setelah sempat berkumpul-kumpul di cafe aku dan teman-temen sepakat untuk berlibur di suatu tempat.


Aku dan temen2ku, Lina dan Sintia, weekend akhirnya di setujui untuk meluncur ke Anyer. Sintia nyewa cottage disana ya untuk bisa happy tentunya’. Kali ini mereka berdua gak bawa pasangannya masing2 itu ada maksudnya, karena memang kita ber3 mo berburu om om. Sebenarnya mereka mo bawa pasangannya, tapi karena aku gak punya pasangan tetap, gak jadi deh. “Kamu sih Nes, gak punya pasangan tetap”, protes mereka. “Ngapain punya pasangan tetap, banyak kok lelaki yang mo bikin Ines klepek2 sampe lemes”, aku membela diri.


Akhirnya mereka mengalah. Kita nyampe di Anyer Jumat sore, banyak juga lelaki yang lalu lalang di pantai didepan cottage yang disewa Sintia. Ada yang bawa pasangan, tapi banyak juga yang sendirian. Segera kami ber3 memakai seragam wajib buat mejeng, bikini yang minim dan seksi. Kami bermain2 di pantai sambil melirik lelaki ganteng yang mondar mandir disana. Segera saja Lina dan Sintia dapat pasangan, mereka langsung cabut dengan pasangannya masing2 meninggalkan aku sendirian. Memang kalo pergi ber3, aku selalu yang paling akhir dapet pasangan. Aku berbaring saja di kursi yang banyak tersedia dipantai, sampe akhirnya ketiduran.


Aku terkejut ketika ada yang menyenggol2 kakiku. Aku membuka mataku. Ada seorang lelaki ganteng, badan tegap, pokoknya tipeku bangets deh, bertelanjang dada hanya mengenakan celana pendek gombrong. “Halo, aku Edo. Sori ya membangunkan kamu. Kok sendirian sech”, tanyanya. “Saya Ines. Tadi sih datengnya ber3, teetapi temen2 Ines pergi gak tau kemana sama pasangannya masing2. Jadi Ines sendirian deh, sampe ketiduran. Om juga sendiri, eh boleh kan manggil om”, jawabku.


“Boleh aja, mau gak kamu nemenin om”. “Emangnya om juga sendirian ya kemarinya, itu mah diniatin karena disini pasti om juga nyari pasangan, nyarinya yang abg kan om?”. “Ah bisa aja kamu. Om kemari sama pasangan kok, sama istri. Gini Nes, om mau terus terang. Istri om pengen banget ngeliat om ngentot ama prempuan lain”. Dia terdiam sejenak memandangiku, melihat apa responsku terhadap keterus-terangannya.


“aku hanya tersenyum2 saja. “Kok cuma senyam senyum Nes, kamu mau gak ama saya dan istri, threesome gitu Nes”. Aku senang aja dapet tawaran seperti itu, biasanya kalo aku ber threesome, lelakinya 2 sampe aku termehek-mehek (kaya acara tv aja yach) ngeladeninya. Aku sih gak yakin itu istrinya, paling juga TTM nya, tapi siapa perduli. “Ok om, Ines mau deh”. “ener ya Nes, terima kasih deh”. “Kok om milih Ines sih, tuh disana ada beberapa cewek yang sepertinya abg juga”. “Om dah survei mereka, om sreknya sama kamu Nes, om napsu banget liat kamu.


Bikini kamu minim banget, toket kamu besar lagi. Jembut kamu lebat ya Nes”. “Kok om tau sech”. “La iyalah, bulutangan ama bulukaki kamu panjang2, terus kamu ada kumisnya. Pasti jembut kamu lebat banget, dan juga napsu kamu juga besar kan. Kamu pasti gak puas cuma maen 1 ronde. Iya apa iya?” “Om dah pengalaman rupanya ya”.


“Yuk deh ke cottage om, istri om dah nunggu disana”. “Istri apa istri sih om”, godaku. Dia hanya senyum2 saja mendengar godaanku. Aku digandengnya ke cottagenya, melalui cewek2 abg yang lagi bercanda2, mereka semua juga berbikini. “Om, gak jadi nih ngajak kita?’, mereka mengganggu om Edo.


Sesampainya di cottagenya, ada seorang wanita, belum tua tapi yang pasti bukan abg dan jauh lebih tua dari aku, juga berbikini. “Ini Lina, istri om”. “Saya Ines tante”. “Jangan panggil aku tante, belum tua kok dipanggil tante, panggil nama aja biar lebih akrab”, protesnya. Lina tubuhnya tinggi semampai, lebih tinggi dari rata rata wanita Indonesia. Kulitnya mulus, berwarna kuning langsat (kenapa harus kuning ? apa tidak ada warna lain? He.. he.. heee), wajahnya bernuansa oriental.


Tapi herannya kenapa toketnya besar ya ? Biasanya tipe tipe seperti itu kan toketnya cenderung kecil. Ukuran bra nya 34C (sama dong seperti aku). Toketnya yang besar terlihat bergelayutan seakan akan mau meloncat dari dalam bra bikini nya. Pentilnya kelihatan jelas tercetak karena branya tipis. Perutnya rata bener, mungkin belum punya anak, apalagi dengan berlian yang ditindikkan di pusarnya sebentar sebentar berkilauan bila dia menggerakkan tubuhnya. Sedangkan pahanya, alamak, betul betul paha peragawati, mulus sekali. Belum lagi matanya yang redup sayu membuat laki laki yang ditatapnya merasa seperti dipanggil untuk mendekat.


Kamipun pergi ke belakang cottage. Rupanya om Edo menyewa cottage yang ada fasilitas kolam renang pribadi yang tertutup dari pandangan orang lain. Ditepi kolam renang ternyata sudah dipersiapkan semacam kasur angin ( seperti yang diiklankan di TV itu lho ).Disampingnya ada meja taman yang diatasnya terletak buah buahan, sebotol wine dan beberapa botol soft drink. Tentu saja ada juga tiga buah gelas kristal yang cantik.


Tapi aku tidak tertarik dengan semua itu, karena setiba ditepi kolam renang, buru buru aku menceburkan diri ke air. Rupanya inisiatifku diikuti oleh mereka berdua. Kuperhatikan kontol om Edo ternyata sudah ngaceng dibalik celana gombrongnya, walaupun belum seratus persen. Tidak begitu lama kami berada diair. Kemudian kami bertiga duduk di kasur angin tersebut.


Kini aku yang mengambil inisiatif. Kudorong tubuh om Edo supaya telentang dan kutarik tangan Lina untuk memegang kontol om Edo. Sedang aku sendiri cepat cepat memperamainkan toket Lina dari belakang sambil menciumi belakang telinga dan kuduknya. Diperlakukan demikian, apalagi sambil memegangi kontol om Edo yang sudah tambah mengeras, nafsu Lina rupanya cepat naik. Nafasnya agak memburu sedang mukanya sudah mulai memerah. Melihat itu om Edo mulai beraksi mengambil alih permainan.


Sambil merebahkan tubuh Lina dikasur, aku disuruh menghisap menciumi toket Lina dari luar branya, sedang dia mulai menciumi paha sebelah dalam Lina, terus keatas, sampai ke daerah nonoknya. Sedang tangannya yang kiri mulai menggerayangi nonokku yang juga sudah mulai gatal. Permainan tidak berlangsung lama, om Edo segera melepas bikini Lina sehingga Lina sekarang bertelanjang bulat. Toketnya yang besar dan kencang dihiasi dengan sepasang pentil yang juga sudah mengeras. Jembutnya juga lebat, walaupun tidak selebat jembutku. Kemudian dia melepaskan bikiniku, paling akhir dia melepas celana gombrongnya.


Kontolnya yang sudah ngaceng dengan kerasnya, berdiri mengangguk2, panjang dan besar sekali. Sampai dibelahan nonok Lina, tanpa basa basi mulut om Edo langsung menyerbu dan menjilat jilat sambil menghisap hisap itil Lina. Lina langsung menggelinjang hebat. Mulutnya mulai mendesis “Ouccggghhh…….” om Edo sadar bahwa dia harus memuaskan dua orang cewek secara bergantian dan berkali kali, maka tanpa membuang waktu lebih lama dia sodorkan kontolnya yang sudah ngaceng penuh itu ke belahan nonok Lina.


Dia menggosok gosokkan ujung kontolnya ke itil dan bibir nonok Lina. Tentu saja hal tersebut membuat Lina bergelinjang tidak keruan. Lina langsung memegang kontol om Edo yang luar biasa besar itu untuk dimasukkan kedalam nonoknya. Tidak mudah, mungkin karena nonok Lina masih sempit. Aku jadi semakin yakin bahwa Lina bukan istri om Edo. Kalo dia istrinya, harusnyaom Edo tidak sulit untuk membenamkan kontol gedenya di nonok Lina. Maka, sambil menghisap hisap toket Lina, jari jari nya menolong membuka bibir nonok Lina supaya bisa dilalui kontolnya. “Uuuccchhh…..mmmhhhh “ rintih Lina menahan rasa nikmat. Tak berapa lama kontol om Edo berhasil juga menyeruak kedalam nonok Lina, walaupun baru sebatas kepala dan separo batangnya saja.


Itupun sudah membuat Lina menjerit tertahan merasakan nikmat . “ Oouugghhhh…maas, tteerruuussss ….. oouughhh … eennnaakkkk… “ celotehnya. Mukanya jadi merah membara, matanya membeliak beliak keatas, pahanya makin dilebarkan dan pinggulnya diangkat angkat keatas. Walaupun mulutnya masih terus menghisap hisap toket Lina, terdengar bisikannya padanya “ Goyang Lin, goyang pantatmu supaya kontol ku cepat bisa masuk seluruhnya “ Diapun menggoyang goyangkan pantatnya diringi dengan hunjaman keras kontol om Edo, maka blesss… amblaslah semua batang kontol om Edo.


“Aaarrggccchhhh……” pekik Lina “Maas…… kkontttoll mu ……mmmhhhhh…eennaakkk sseekkalliii….” Setelah itu om Edo makin giat menghunjam hunjamkan kontol besarnya ke dalam nonok Lina yang makin menggelinjang gelinjang dengan hebatnya. Tubuhnya yang sudah basah dengan air itu makin basah lagi bercampur dengan keringat, sedang selangkangan dan jembutnya makin basah dengan cairan yang mulai keluar dari lubang nonoknya. Matanya makin membeliak beliak sambil mulutnya yang mungil itu ternganga nganga.


Akupun mulai berinisiatif lagi, lidahku mulai menjilati muka Lina, bibirnya, turun ke leher, dan akhirnya ke toketnya yang besar itu lagi. Tentu saja hal tersebut membuat tubuh Lina yang telanjang itu makin menggelinjang. Kurang dari setengah jam Lina kami perlakukan demikian ketika tiba tiba tangan Lina yang kanan mencengkeram erat erat tanganku, sedang tangannya yang kiri memeluk erat erat pinggang om Edo. Sambil mengangkat pinggulnya tinggi tinggi orgasmenya meledak diriringi teriakannya “Aaaarrrggghhh… Maaas ….oooccchhhhhhh……” Linapun terkapar sambil tangannya memegangi kontol om Edo yang tentu saja belum orgasme. Lina rupanya tidak ingin cepat cepat kehilangan kontol itu dari nonoknya.


Aku terpana sekali menyaksikan adegan itu. Tangankupun tanpa sadar telah mengelus elus nonok dan itilku sendiri. Tetapi sadar akan tugasnya untuk memuaskan diriku juga, maka dengan halus om Edo melepaskan kontolnya dari nonok Lina dan mengacungkannya padaku. Tentu saja hal itu kusambut dengan bahagia, kupegang kontol itu kuusap usap, kucium kemudian ku hisap hisap sambil kutelan sisa cairan dari nonok Lina yang menempel hingga bersih. Akupun ingin memamerkan kepiawaianku ngentot kepada Lina, maka setelah menghisap hisap kontol om Edo, kusuruh dia tidur telentang sehingga kontolnya mencuat keatas. Akupun segera menungganginya sambil berusaha memasukkan kontol om Edo kedalam nonokku, dan bleessss… masuklah kontol om Edo seluruhnya.


Aku tergelinjang ketika ujung kontol om Edo menyentuh bagian paling sensitive didalam nonokku, tapi kuusahakan bagian itu tidak tersentuh dulu, supaya perngentotan ini berjalan agak lama. Beberapa saat menaik turunkan pantatku diatas tubuh om Edo. Ternyata Lina memperhatikan adegan ini, dan dengan mata terbelalak sambil mulutnya terbuka, dia bangkit duduk untuk menyaksikannya lebih dekat.


“Hisap pentil toket om Edo, Lin.. “ suruhku pada Lina. Tentu saja Lina menurut, dan sambil menungging dihisap hisapnya pentil toket om Edo. Kesempatan ini rupanya dimanfaatkan oleh om Edo. Sambil merem melek keenakan, dia mulai mempermainkan itil Lina, dipencet pencetnya, digosok gosoknya, sehingga Lina menggelinjang gelinjang keenakan. Melihat muka Lina makin memerah, om Edo meminta persetujuanku untuk menuntaskan hasrat birahi Lina lagi. “Percayalah, aku tidak akan sampai ngecret ….” bisiknya. Akupun mengangguk setuju.


Kemudian dengan lembut toket Lina didorong sehingga dia rebah telentang. Om Edopun memulai lagi aksinya. Disedot sedotnya itil Lina sambil dijilat jilatnya dengan rakus. Aku makin terpana melihat wajah Lina yang mengeluarkan ekspresi yang sulit untuk kuceritakan. Pokoknya ekspresi untuk meminta segera dientot lagi. Mungkin om Edo sadar bahwa masih ada tugas selanjutnya yaitu mengentotiku, maka tanpa buang buang waktu segera diacungkannya kontolnya ke mulut Lina. Agak kikuk Lina menerima pemberian itu, tetapi karena tadi dia melihatku, mengelus elus, menjilat jilat dan menyedot nyedot kontol om Edo, maka diapun berusaha berbuat demikian. Hampir tidak masuk kontol om Edo kedalam mulut Lina yang mungil itu.


Setelah beberapa saat dihisap hisap, kemudian om Edopun mencabut kontolnya dari mulut Lina dan langsung mengarahkannya ke tengah lobang nonok Lina dan …bleeesss………karena nonok Lina sudah banjir, hanya dengan sedikit kesulitan kontol om Edo sudah amblas seluruhnya kedalam lubang nonok Lina dan…..”Ooouuuggghhhhh…….” Pekik Lina lirih “ Teerruuuusssss……maaas….. ggennjjot llaggiiii ……..” pinta Lina sambil merem melek dan wajahnya memerah padam. Tanpa membuang buang waktu om Edopun langsung memompakan kontol besarnya secara cepat dan bertubi tubi didalam lubang nonok Lina. “Ughhhh….. ughhhhh….




” Terdengar rintihan nikmat Lina dipadu dengan bunyi kontol om Edo keluar masuk nonok Lina yang makin banjir itu. Rupanya om Edo ingin perngentotan ini cepat selesai maka makin kencanglah kontolnya menyodok nyodok lubang nonok Lina. Rupanya karena termasuk golongan pemula dalam blantika perselingkuhan maupun tehnologi persetubuhan, Lina masih bersumbu pendek dan cepat mencapai puncak birahi karena belum setengah jam, tiba tiba tubuh Lina mengejang, pinggulnya diangkat tinggi tinggi sembari tangannya memeluk erat pinggang om Edo maka …… “Maaas… akkuuu ……. nyampeeee…..


“ dan seiring dengan itu tangannya memeluk makin erat tubuh om Edo seolah tidak mau lepas lagi. Beberapa saat kemudian barulah dia tergeletak dengan lemas dibawah tubuh telanjang om Edo. Om Edopun tersenyum sambil melirik kearahku dan tangan nya mengelus elus rambut Lina. Rupanya Linapun keenakan diperlakukan demikian.


Cerita Dewasa Goyangan Maut Dengan lembut ditinggalkannya Lina yang telentang manja dan langsung menghampiriku. Akupun tahu diri, segera kutelentangkan diriku, kubuka pahaku lebar lebar sambil kutekuk lututku keatas. Tanpa basa basi om Edo langsung menyerbu diriku dan memasukkan kontolnya ke lubang nonokku. Jago benar dia, tusukan kontolnya bisa persis ditengah tengah lubang nonokku. Tentu saja aku tergelinjang menerima tusukan yang tiba tiba itu. Dan dengan nafsu yang membara karena sempat tertunda tadi, maka kulayani om Edo dengan sepenuh keahlianku.


Kuempot empot kontol om Edo dengan nonokku, dan kugoyang goyang dengan hebat, sehingga walaupun memakan waktu agak lama dan mengeluarkan suara crot … crot … crot sekitar setengah jam lebih, maka om Edo dan akupun secara bersamaan melayang ke langit biru yang diselimuti kenikmatan dan …..” Ugghhhhh..ughhh….. om, Ines….. mmmau….. nyampee….. ogcchhhhh……..” “Aakkuuu….. jjuggaa…..mo ngecret, Nes……. aayyoo….bbaarrreeennggggggg…..” “ukkhhh… acchhhhh….. mmhhhhh…..” dan ……..sshhyyuuuurrrrrrrr…… seperti semburan Lumpur hangat lapindo di Sidoarjo sana nonokku dan kontol om Edo secara bersama sama menyemburkan cairan kenikmatan banyak sekali. Kontol om Edo tetap aku jepit erat erat dengan nonokku sehingga seluruh pejunya habis tertelan kedalam lubang nonokku. Tubuhku dan tubuh om Edo berpelukan erat sekali sambil bibir kami berpagutan.


Tentu saja hal semacam ini belum pernah dialami dan dilihat oleh Lina. Dengan keadaan terengah engah aku lirik Lina duduk bersimpuh dekat sekali disamping kami sambil mulutnya ternganga, wajahnya merona merah sambil tanpa sadar tangannya memijit mijit itilnya sendiri. Rupanya dia amat terangsang dan ikut terhanyut dengan pemandangan didepan matanya itu. Maka acara selanjutnya kamipun menceburkan diri ke kolam renang, bercanda sebentar dan kemudian mandi bertiga di kamar mandi. “Nes ….” Kata Lina tiba tiba sambil merangkul bahuku dari belakang. Kurasakan kedua pentil Lina menempel di punggungku. “Hmmh …” sahutku.


“Terus terang aku tidak tahu harus berterima kasih bagaimana kepadamu. Perngentotan seperti tadi sama sekali tidak pernah kubayangkan. Bermimpipun tidak pernah. Aku tidak pernah membayangkan kok perngentotan bisa mendatangkan kenikmatan yang begitu hebat dalam diriku”. Rupanya Lina itu wanita yang kesepian, suaminya janrang sekali memberikan nafkah batin karena sibuk dengan pekerjaannya saja. Bertemu dengan om Edo gak tau dimana, Linapun membuat fantasi seksnya selama ini menjadi kenyataan. Malah dia menginginkan ber threesome, itulah sebabnya om Edo mengajakku untuk join dalam kegilaan ini. Terima kasih Lina.


Sepertinya semuanya belum puas dengan ngentot yang cuma seronde. Om Edo berbaring telanjang di kasur angin. Lina segera mengocok-ngocok kontolnya perlahan. Aku berjongkok di depannya. Lina mulai memasukkan kontol om Edo ke dalam mulutnya. Kepalanya mulai bergerak naik turun. Pipinya yang sedikit menonjol disesaki kontol om Edo. Sementara aku menciumi dan menjilati pahanya menunggu giliran. Sesaat kemudian, Lina mengeluarkan kontol om Edo dari mulutnya, dan aku langsung meraihnya dengan bernafsu. Kujilati terlebih dahulu mulai dari kepala sampai ke pangkal batangnya, dan perlahan aku mulai menghisap kontol om Edo. Om Edo menarik Lina dan menciuminya.


Linapun membalas pagutan om Edo. Ciuman dan jilatannya kemudian beralih ke pentil om Edo, sementara kontolnya masih menjejali mulutku. Segera om Edo menarik Lina kedalam pelukannya. Om Edo menjilati pentilnya. “Ahh…ssstt…” erangan nikmat keluar dari mulut Lina. Erangan ini semakin keras terdengar saat jari om Edo mengusap-usap nonoknya.


“Sebentar ya Nes..”kata om Edo sambil mencabut kontolnya dari mulutku. Lina ditariknya sampai berbaring dan om Edo mengarahkan kontolnya ke nonok Lina. “Pelan-pelan ya mas.” desah Lina perlahan. Kontol om Edo mulai menerobos nonok Lina. Erangan Lina semakin menjadi. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, dan matanya terpenjam. “Ahhhh…ahhhh” desah Lina saat om Edo mulai menggenjot kontolnya keluar masuk. Lina mulai menggelinjang merasakan kontol om Edo menghunjam ke nonoknya sementara aku menonton adegan itu dengan penuh napsu. Om Edo menghentikan enjotannya dan mengganti posisi, sekarang Lina yang diatas. Kembali kontol om Edo menerobos nonok Lina. “Ahhhh….” erangnya. Lina kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya turun naik mengocok kontol om Edo didalam nonoknya.


Om Edo meraih aku kedalam pelukannya dan mencium bibirku. Toketku diremasnya dengan gemas, pentilku mendapat giliran selanjutnya. “Sstttthhhh….sstttt” erangku saat om Edo menjilati dan dengan gemas mengisap toketku. Sementara Lina masih menggoyang-goyangkan tubuhnya. Matanya terpejam. Om Edo memilin-milin pentil Lina sementara aku menjilati pentil om Edo. “Ahhhhh……” erang Lina panjang saat dia nyampe. Tubuhnya mengejang beberapa saat, kemudian lunglai di atas tubuh om Edo. Om Edo menciumi pundak Lina beberapa saat, sebelum digulingkan kesebelahnya.


“Giliranmu Nes..” katanya. Aku langsung menghentikan hisapanku pada pentilnya, dan dengan bergairah menggantikan posisi Lina. Aku menaiki tubuhnya dan kuarahkan kontol om Edo ke nonokku. “Ihhh..gede banget…iihhhh” desahku saat kontolnya menerobos nonokku. Dengan bernapsu aku menggoyang-goyangkan tubuhku. Toketku berguncang-guncang saat aku mengenjotkan pantatku turun naik. Terkadang om Edo menarik tubuhku agar dia bisa menghisapi pentilku. Bosan dengan posisi ini, om Edo minta aku menungging sambil memegang tepian bagian kepala ranjang. Disodokkannya kontolnya kembali ke dalam nonokku. Aku kembali mengerang. “Ihh..ihh..” desahku saat dienjot dari belakang. Lina tak berkedip melihat aku dientot secara “doggy-style”. “Sini Lin” om Edo memanggilnya. Saat dia menghampiri, langsung om Edo kembali menciumi Lina, sementara itu tangannya memegang pinggangku sambil sesekali menepuk-nepuk pantatku. “Ihh..ihh.. Ines nyampe om.” erangku saat aku nyampe.


Dia melepaskan kontolnya dari nonokku. Aku ditelentangkannya dan segera kontolnya ambles lagi dinonokku. Om Edo dengan penuh napsu mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras, keluar masuk menggesek nonokku, sampai akhirnya dia menjerit keenakan. Terasa ada semburan peju hangat didalam nonokku. Diapun terkulai. “Om mainnya hebat banget …” kata Lina sambil tersenyum. “Iya..kita berdua aja dibuat kewalahan…”sahutku sambil mengusap-usap dadanya. “Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabnya. “Kita sih puas banget deh dientot mas, lemes tapi nikmaat banget, ya Nes” kata Lina. “Yang gemesin ini lho..gede banget ukurannya” kataku sambil mulai mengusap-usap kontolnya. “Iya.Rahasianya apa sih om?” TKurasakan kontolnya mulai mengeras lagi, luar biasa.


“Mas, buat kenang-kenangan Lina video ya..” ujar Lina tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya. “Jangan ah. Udah nggak usah” om Edo menolak. “Ah..nggak apa mas. Habis kontolnya gemesin banget deh..Lina nggak ambil mukanya kok..” sahutnya. “Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya lho” kata om Edo lagi. “Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus kamu isepin Nes.. Ntar gantian” kata Lina. Om Edo bangkit dan berdiri di samping ranjang. Aku kemudian berjongkok di depannya, dan mulai menjilati kontolnya. “Rambut kamu Nes..jangan nutupin” kata Lina sambil mulai merekam adegan itu. Om Edo membantu aku menyibakkan rambutku dan aku mulai mengulum kontolnya sambil mengelus-elus biji pelernya.


Lina merekam adegan itu dengan antusias. Om Edo mengerang nikmat, sambil membantu menyibakkan rambutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sementara tampak Lina sangat terangsang melihat aku menikmati kontol om Edo. “Nes..gantian dong..” katanya beberapa saat kemudian. Hpnya diserahkan ke aku, dan gantian Lina sekarang yang berjongkok di depan om Edo. Disibakkannya rambutnya kesamping agar aku dapat merekam adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh kontol om Edo. Lubang kencingnya digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai mengulum perlahan kontol om Edo. “Jangan pakai tangan Lin..” kataku yang sedang merekam adegan itu.


Lina kemudian melepas tangannya yang memegang kontol om Edo, dan ia memaju mundurkan kepalanya. Sesaat kemudian dia mengeluarkan kontol dari mulutnya dan, tetap dengan tanpa memegang kontol, Lina menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian dihisapnya kembali kontol om Edo dengan bernafsu. Diperlakukan seperti itu, om Edo gak tahan lagi. “Arrghh.. hampir ngecret nih..” erangnya.”Om yang ambil ya..” kataku sambil menyerahkan hp padanya. Aku kemudian berjongkok bersama dengan Lina. Kontol itu kukocok-kocoknya. Om Edo tidak tahan lagi. Sambil merekam adegan, dia ngecret membasahi muka kami. Setelah beristirahat sejenak, om Edo meminta hp Lina. Dia ingin memastikan wajahnya tidak terlihat di rekaman video yang tadi diambil. Kemudian mereka berdua masuk kedalam, aku masih berbaring di kasur, tak lama kemudian aku ketiduran. Hari sudah gelap.


Aku terbangun karena ada mencium bibirku. Om Edo duduk dikasur, aku ditariknya duduk disebelahnya. Napsuku bangkit dengan sendirinya. Segera tanpa membuang-buang waktu lagi om Edo menyambar tubuhku. Dilumatnya bibirku dan tangannya beraksi meremas toketku. “Hhhmm..gimana Nes? Udah siap dientot lagi?” “Lina kemana om?’ “Lagi tiduran dikamar, aku pengen ngentotin kamu sendirian deh Nes”. Kurasakan hembusan nafasnya di telingaku. Tangan gempalnya mulai meremasi toketku, sementara tangan yang lainnya mulai mengelus-elus pahaku. Aku hanya bisa menikmati perlakuannya dengan jantung berdebar-debar.


Tangan yang satunya juga sudah mulai naik ke bagian selangkangan lalu dia menggesekkan jarinya pada daerah itilku. Toketku diremas, dibelai, dan dipelintir pentilnya, sambil tangan satunya tetep menggesek itilku. Aku melenguh kenikmatan. Tiba2 dia mendorongku telentang dikasur, dibentangkannya pahaku lebar-lebar, tangannya mulai merayap ke bagian selangkanganku. Jari-jarinya mengusap-ngusap bagian permukaannya saja lalu mulai bergerak perlahan-lahan diantara kerimbunan jembutku, jarinya mencari liang nonokku. Perasaan nikmat begitu menyelubungiku karena hampir semua daerah sensitifku diserang olehnya dengan sapuan lidahnya pada leherku, remasan pada toketku, dan permainan jarinya pada nonokku, serangan-serangan itu sungguh membuatku terbuai. Kedua mataku terpejam sambil mulutku mengeluarkan desahan-desahan “Eeemmhh..uuhh”.


Kontol besarnya sudah mengeras dan mengacung siap memulai aksinya. Aku terbelalak memandang kontol hitam itu, panjangnya memang termasuk ukuran rata-rata, namun diameternya itu cukup lebar, dipenuhi dengan urat-urat yang menonjol. Dengan lembut dibelainya pipiku, lalu belaian itu perlahan-lahan turun ke bahuku. Direngkuhnya aku dalam pelukannya. Tangannya bergerak menjelajahi tubuhku. Dia mengencangkan remasan pada toketku kananku sehingga aku merintih kesakitan “Aaakkhh..sakit om!”.


Dia hanya tertawa terkekeh-kekeh melihat reaksiku. “Uuuhh..sakit ya Nes, mana yang sakit..sini om liat” katanya sambil mengusap-usap toketkuku yang memerah akibat remasannya. Dia lalu melumat toketkuku sementara tangan satunya meremas-remas toketku yang lain. Perlahan-lahan akupun sudah mulai merasakan enaknya. Tubuhku menggelinjang disertai suara desahan saat tangannya mengorek-ngorek liang nonokku sambil mulutnya terus melumat toketku, terasa pentilku disedot-sedot olehnya, kadang juga digigit pelan atau dijilat-jilat. Kini mulutnya mulai naik, jilatan itu mulai kurasakan pada leherku hingga akhirnya bertemulah bibirku dengan bibirnya yang tebal itu. Naluri sexku membuatku lupa akan segalanya, lidahku malah ikut bermain dengan liar dengan lidahnya sampai ludah kami bertukar dan menetes-netes sekitar bibir.


Om Edo lalu berlutut sehingga kontolnya kini tepat dihadapanku yang sedang telentang dikasur. Dia menggosokkan kontolnya pada wajahku. Aku mulai menjilati kontol hitam itu mulai dari kepalanya sampai biji pelernynya, semua kujilati sampai basah oleh liurku. Semakin lama aku semakim bersemangat melakukan oral sex itu. Kukeluarkan semua teknik menyepong-ku sampai dia mendesah nikmat. Saking asiknya aku baru sadar bahwa posisi kami telah berubah menjadi gaya 69 saat kurasakan benda basah menggelitik itilku. Dia kini berada di bawahku dan menjilati belahan nonokku, bukan cuma itu dia juga mencucuk-cucukan jarinya ke dalamnya sehingga nonokku makin lama makin basah saja.


Aku disibukkan dengan kontolnya di mulutku sambil sesekali mengeluarkan desahan. Aku sungguh tidak berdaya oleh permainan lidah serta jarinya pada nonokku, tubuhku mengejang dan cairan nonokku menyembur dengan derasnya, aku telah dibuatnya nyampe. Tubuhku lemas diatas tubuh nya dan tangan kananku tetap menggenggam batang kontolnya.


Setelah puas menegak cairan nonokku, dia bangkit berdiri di kasur. Tangan kokohnya memegang kedua pergelangan kakiku lalu membentangkan pahaku lebar-lebar sampai pinggulku sedikit terangkat. Dia sudah dalam posisi siap menusuk, ditekannya kepala kontolnya pada nonokku yang sudah licin, kemudian dipompanya sambil membentangkan pahaku lebih lebar lagi. Kontol yang gemuk itu masuk ke nonokku yang cukup sempit. Dia terus menjejalkan kontolnya lebih dalam lagi sampai akhirnya seluruh kontol itu tertancap. “Ooohh..nonok kamu lebih peret dari nonok Lina, Nes, nikmat banget deh”. Aku senang juga mendengar pujiannya. “Ines juga nikmat om, kontol om gede banget”. “Kamu belum pernah ngerasain kontol gede ya Nes”.


“Yang gede sering om, tapi yang segede kontol om baru kali ini, enjot terus om, nikmaaat”. Puas menikmati jepitan dinding nonokku, pelan-pelan dia mulai menggenjotku, maju mundur terkadang diputar. Kurasakan semakin lama pompaannya semakin cepat sehingga aku tidak kuasa menahan desahan, sesekali aku menggigiti jariku menahan nikmat, serta menggeleng-gelengkan kepalaku ke kiri-kanan sehingga rambut panjangku pun ikut tergerai kesana kemari. Tampangku yang sudah semrawut itu nampaknya makin membangkitkan napsunya, dia menggenjotku dengan lebih bertenaga, bahkan disertai sodokan-sodokan keras yang membuatku makin histeris. Kemudian tangan kanannya maju menangkap toketku yang tergoncang-goncang. Hal ini memberi perasaan nikmat ke seluruh tubuhku.


Setengah permainan, dia mengganti posisi. Aku disuruhnya nungging di dipan. Dari belakang dia sedang mengagumi tubuhku dan mengelus-ngelusnya. “Nah, ini baru namanya pantat” dia meremas bongkahan pantatku dengan gemas dan menepuknya. Saat dia mulai mengelus nonokku tanpa sadar aku malah merenggangkan kakiku sehingga dia makin leluasa merambahi daerah itu. Dia mulai mempersiapkan kembali kontolnya dengan menggosok-gosokkan pada bibir nonok dan pantatku. Kemudian dia menyelipkan kontolnya di antara selangkanganku lewat belakang. Aku mendesis nikmat saat kontol itu pelan-pelan memasuki nonokku. Kakiku mengejang ketika menerima sodokan pertamanya yang dilanjutkan dengan sodokan-sodokan berikutnya.


Mulutku mengap-mengap mengeluarkan merintih terlebih ketika tangannya meremas-remas kedua toketku sambil sesekali dipermainkannya pentilku yang sudah mengeras. “Ooohh.. enak banget deh ngentotin kamu Nes!” celotehnya. Tusukan-tusukan itu seolah merobek tubuhku, hingga 15 menit kemudian tubuhku bagaikan kesetrum dan mengucurlah cairan dari nonokku dengan deras sampai membasahi pahaku. Aku merintih panjang sampai tubuhku melemas kembali, kepalaku jatuh tertunduk, nafasku masih kacau setelah nyampe sekali lagi. Aku mengira dia juga akan segera mengecretkan pejunya, ternyata perkiraanku salah, dia masih dengan ganas mengenjotku tanpa memberi waktu istirahat.


Rambut panjangku ditariknya sehingga kepalaku terangkat. Sudah cukup lama aku digenjotnya namun belum terlihat tanda-tanda akan ngecret. Variasi gerakannya sangat lihai sampai membuatku berkelejotan, juga staminanya itu sungguh diluar dugaan. Mendadak dia menarik lepas kontolnya, aku sudah siap menerima semprotan pejunya, namun ternyata kontol itu masih mengacung dengan gagahnya.


Om Edo lalu duduk, “Sini Nes, om pangku!” suruhnya. Aku menurut saja dan tanpa diminta lagi aku naik ke pangkuannya, aku menuntun kontolnya memasuki nonokkku. Begitu kuturunkan pantatku langsung aku bergoyang di pangkuannya, dia pun membalas gerakkanku dengan menaik turunkan pantatnya berlawanan denganku sehingga tusukannya makin dalam. Wajahnya dibenamkan pada belahan toketku, tangannya yang tadi mengelus-ngelus punggungku mulai meraba toketku, mulutnya menangkap toketku yang satu lagi.

Toketku disedot dan dikulumnya, kumisnya yang terkadang menyapu permukaan toketku memberi rasa geli dan sensasi yang khas. Kunaik-turunkan tubuhku dengan gencar sampai dia melenguh-lenguh keenakan, “Uuugghh..nonok kamu enak banget, Nes”. esahanku bercampur baur dengan lenguhannya. Kepalaku tengadah disertai lolongan panjang dari mulutku saat aku nyampe lagi, cairan nonokku kembali tercurah sampai membasahi dipan, secara refleks aku juga mempererat rangkulanku hingga wajahnya makin terbenam pada toketku. “Om, kuat banget sih ngentotnya, Ines dah beberapa kali nyampe, om belum ngecret juga, lemes om”. “Tapi nikmat kan?”

Kemudian dia melepaskan kontolnya dan menyuruhku berlutut di hadapannya, diraihnya kepalaku dan didekatkan pada kontolnya yang lalu kujilati dan kusedot, rasanya sudah bercampur dengan cairan nonokku. Ketika tanganku sedang mengocok sambil menjilatinya tiba-tiba dia melenguh panjang dengan wajah mendongak ke atas, “Nes, aku mau ngecret, di nonok kamu ya”. Segera aku dibaringkan didipan, dia menaiki aku dan sekali enjot kontol besarnya langsung ambles semuanya di nonokku. Dienjotkannya kontolnya keluar msuk dengan cepat dan akhirnya, “Ooohh..Nes, aku ngecret” dan disusul ‘creett..creet..’ pejunya menyemprot dengan deras didalam nonokku, terasa sekali semburan kuatnya menghangati bagian dalem nonokku. Demikian lelahnya aku, sampai tubuh seperti lumpuh dan mata terasa makin berat. Sebelum kembali terlelap aku masih sempat mendengarnya berkata dekat kupingku “nonok kamu enak banget, aku jadi ketagihan nih!”